Mohon tunggu...
leonides alfino
leonides alfino Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FISIP UAJY

seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Bola

Serba-Serbi Menjelang Piala Dunia Qatar 2022

9 November 2022   15:57 Diperbarui: 9 November 2022   16:00 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Piala Dunia Qatar 2022 dijadwalkan menjadi edisi Piala Dunia FIFA yang ke-22, kejuaraan sepak bola pria internasional empat tahunan yang diikuti oleh tim nasional senior dari asosiasi anggota FIFA. Ini dijadwalkan berlangsung di Qatar dari 20 November hingga 18 Desember 2022.

Ini akan menjadi Piala Dunia pertama yang diadakan di Timur Tengah dan yang kedua diadakan di seluruh Asia setelah Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang. Selain itu, turnamen ini dijadwalkan menjadi yang terakhir dengan 32 tim; lapangan tersebut dijadwalkan bertambah menjadi 48 tim untuk turnamen di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada pada 2026.

Karena panas yang menyengat di Qatar, Piala Dunia ini akan diadakan dari akhir November hingga pertengahan Desember, menjadikannya turnamen pertama yang tidak diadakan pada Mei, Juni, atau Juli dan berlangsung di musim gugur utara; itu akan dimainkan dalam jangka waktu yang dikurangi sekitar 29 hari.

Laga pembuka akan dipertandingkan antara Qatar dan Ekuador di Stadion Al Bayt, Al Khor. Final akan diadakan pada 18 Desember 2022, yang juga merupakan Hari Nasional Qatar.

Qatar yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 yang tinggal 11 hari lagi berlangsung menuai banyak problematikan terkait proses Qatar terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 yang dimana berjalan penuh drama. Turnamen yang menjadi edisi terakhir mempertemukan 32 negara, sebelum menjadi 48 negara pada Piala Dunia 2026, punya banyak cerita.

Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter, menilai keputusan menjadikan Qatar tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah sebuah kesalahan. Qatar secara resmi terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 pada tahun 2010 ketika Sepp Blatter masih menjabat Presiden FIFA.

Menurut Blatter, Komite Eksekutif FIFA ketika itu sebenarnya ingin menunjuk Amerika Serikat dengan alasan perdamaian. Alasan tersebut berkaitan dengan Piala Dunia 2018 yang digelar di Rusia. "Memilih Qatar adalah sebuah kesalahan. Padad saat itu, kami Komite Eksekutif FIFA sebenarnya sepakat bahwa Rusia harus mendapatkan Piala Dunia 2018," kata Blatter dikutip dari Sky Sports.

"Setelah itu, Amerika Serikat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Itu akan menjadi isyarat perdamaian jika dua lawan politik lama menjadi tuan rumah Piala Dunia secara bergantian," ujar Blatter. "Qatar negara yang terlalu kecil. Sepak bola dan Piala Dunia terlalu besar untuk Qatar. Saya ulangi, memilih Qatar adalah sebuah kesalahan," ucap Blatter.

Keputusan FIFA memilih Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 memang diiringi banyak kontrversi. Kontroversi pertama tentu saja adalah perubahan jadwal Piala Dunia 2022. Biasanya, Piala Dunia selalu digelar pada pertengahan tahun setelah seluruh kompetisi Eropa selesai.

Selain itu, nasib para Pekerja tujuh dari delapan stadion yang akan digunakan untuk perhelatan Piala Dunia 2022 telah dibangun sejak awal, dan melakukan renovasi besar-besaran dilaporkan adanya kematian pekerja migran yang berkisar dari lusinan hingga beberapa ribu dalam 12 tahun persiapan turnamen.

Dilansir dari laman berita olahraga Sky Sports, dari Februari 2018 hingga Januari 2019 sebanyak 10 pekerja dinyatakan meninggal dunia. Enam dari mereka berusia di bawah 36 tahun. Para pekerja yang menjadi korban pembangunan stadion di Qatar berasal dari Bangladesh, India, dan Nepal.

Komnas perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM), Serikat Buruh, hingga pemerintah negara-negara penyedia tenaga kerja menyoroti hal ini dan meminta agar Qatar meningkatkan standar keselamatan dan kesejahteraan para pekerja.

Sejumlah penyebab utama kematian adalah kecelakan di jalan, jatuh dari bangunan tinggi, paparan kekuatan mekanik, dan melukai diri sendiri.

Selain itu, akibat piala dunia yang diselenggarakan di bulan November dan Desember, yang membuat liga-liga sepakbola masih berjalan jelang piala dunia dimulai. Hal tersebut menyebabkan banyak pemain yang cedera dan dipastikan tidak akan bermain saat piala dunia.

Daftar pemain cedera dan diragukan tampil di Piala Dunia berisi nama-nama bintang seperti Paul Pogba, N'Golo Kante, Timo Werner, Diogo Jota, hingga Pedro Neto. Mereka dipastikan absen membela negaranya di Piala Dunia karena cedera yang dialami saat bermain dengan klub di liga.

Selain nama-nama tersebut, sejumlah pemain bintang lainnya juga terancam tidak bisa tampil di Piala Dunia 2022 karena masalah sama. Namun, mereka masih punya kesempatan memulihkan kondisinya selama beberapa pekan ke depan.

Beberapa pemain itu di antaranya yakni Ben Chilwell (Inggris), Son Heung-Min (Korea Selatan), Romelu Lukaku (Belgia), dan Paulo Dybala (Argentina). Lalu Kyle Walker (Inggris), Kalvin Phillips (Inggris), Ronald Araujo (Uruguay), hingga Angel Di Maria (Argentina).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun