Mohon tunggu...
Leonardo Tolstoy Simanjuntak
Leonardo Tolstoy Simanjuntak Mohon Tunggu... Wiraswasta - freelancer

Membaca,menyimak,menulis: pewarna hidup.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menjenguk Suasana Sakral Pagoda Lumbini di Tanah Karo

1 Februari 2022   23:11 Diperbarui: 1 Februari 2022   23:18 1599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpose di depan pagoda mendokumentasi buah perjalanan ( foto dok pribadi) 

Kabupaten Karo di Sumatera Utara tak hanya terkenal karena Gunung Sinabung yang   kerap erupsi .Panorama alam Karo dengan bukit Gundalingnya di Brastagi, juga menjadi satu alasan wisatawan  datang ke daerah ini. 

Nah, selain itu saat berwisata menikmati udara sejuk Tanah Karo, banyak wisatawan domestik mau pun mancanegara  yang menyempatkan diri seperti kami berkunjung ke satu tempat yang dinamakan Taman Lumbini. 

Di sana sebuah pagoda berdiri megah di area taman Lumbini yang terletak di Desa Tongkoh, Kecamatan Dolat Rayat, Kabupaten Karo. Pagoda yang diberi nama Lumbini ini berfungsi sebagai tempat ibadah bagi umat Buddha, tetapi juga dibolehkan sekaligus tempat wisata bagi masyarakat umum. 

Orang punya niat berkunjung tidak harus karena anutan kepercayaan (agama), tapi lebih kepada minat menyaksikan sesuatu, melekatkan bunga traveling pada memori, keingintahuan   terutama, untuk bahan penceritaan kepada siapa saja suka, tentang makna suatu liburan.Menurut beberapa catatan,pagoda unik ini diresmikan pada Oktober tahun 2010. 

Peresmiannya dihadiri seribu orang lebih biksu dan biarawan serta 200 an orang tamu dari berbagai penjuru dunia . Menurut kepercayaan Buddha, nama Lumbini sendiri adalah nama tempat di Nepal di mana Siddharta Gautama dilahirkan.Pagoda ini merupakan replika Pagoda Shwedagon yang berlokasi di Yangon, Myanmar, yang dikelilingi dengan taman seluas kurang lebih 3 hektar, dengan tinggi 46,8 meter, panjang 68 meter, lebar 68 meter, 30 Rupang Arahat, 2.958 Rupang Buddha, dan 108 relik suci, pagoda yang dilapis warna emas cerah itu terlihat sangat mewah dan megah, terlebih saat ditimpa cahaya mentari pagi. 

Selain dilapisi dengan menggunakan cat warna emas cerah, pagoda ini memiliki jembatan gantung sepanjang 20 meter yang dinamai Titi Lumbini.

Berpose di depan pagoda mendokumentasi buah perjalanan ( foto dok pribadi) 
Berpose di depan pagoda mendokumentasi buah perjalanan ( foto dok pribadi) 
Meski masuk ke pagoda tidak dikenai biaya, pengunjung dapat merasakan fasilitas yang nyaman ketika mengunjunginya. Kesan bersih, asri, dan segar langsung terasa. Pagoda ini juga disebut menjadi pagoda tertinggi di Indonesia yang mendapatkan rekor MURI.Untuk mencapai Taman Lumbini, dibutuhkan waktu sekitar 2-3 jam dari Medan menuju Berastagi. 

Kemudian, dilanjut dengan angkutan umum menuju Tugu Buah Jeruk yang berada di Simpang Dolat Rayat dan perjalanan kaki sekitar 30 menit dari Simpang. Jika ada rencana berkunjung ke Sumatera Utara, ada rekomendasi tempat yang wajib dikunjungi.

Salah satu destinasi wisata di Sumatera Utara yang  dikunjungi, ya itulah :  Taman Alam Lumbini. Taman  Lumbini  sebuah kawasan yang di dalamnya berdiri sebuah pagoda seperti yang ada di Myanmar, Tibet, atau Nepal.

Menurut beberapa keterangan diperoleh penulis, Taman Alam Lumbini mulai dibangun dari pagodanya. Replika Pagoda Shwedagon ini mulai dibangun pada 2007 dan selesai pada 2010 silam. Pada saat peresmian, acaranya dihadiri oleh 1.300  anggota Sangha yang terdiri dari 100 orang bhiksu dari Indonesia dan 650 anggota yang berasal dari Burma Myanmar serta 400 anggota dari Thailand. Nama Taman Alam Lumbini sendiri diambil dari nama sebuah tempat yang berada di kaki Gunung Himalaya, Nepal. 

Tempat tersebut adalah tempat yang bernama 'Lumbini' yang merupakan tempat Siddharta Gautama dilahirkan dan menjadi Buddha. Taman Lumbini memiliki luas sekitar 3 hektar dan dikelola oleh manajemen profesional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun