Mohon tunggu...
Leonardo Tolstoy Simanjuntak
Leonardo Tolstoy Simanjuntak Mohon Tunggu... Wiraswasta - freelancer

Membaca,menyimak,menulis: pewarna hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Usung Tema Penolakan Diskriminasi, Ma'ruf Amin Melawat ke Tanah Batak

6 Oktober 2018   11:33 Diperbarui: 6 Oktober 2018   13:05 1366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cawapres Jokowi,Prof Dr KH Ma'ruf Amin, Jumat (5/10) berada di Tanah Batak. Seperti biasa kedatangan seorang tokoh penting akan menjadi pusat perhatian. Apalagi sang Ma'ruf Amin sosok tokoh Muslim yang mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).  

Nama Ma'ruf Amin yang sudah terkenal di seantero Nusantara,tiba-tiba makin terkenal lagi setelah diumumkan menjadi calon wakil presiden pendamping Joko Widodo. Banyak orang tertegun atau terpelongo, karena semua prediksi tentang figur cawapres Jokowi yang semula meramaikan bursa cawapres, ternyata melenceng jauh.

Ma'ruf Amin yang juga didanpingi putrinya, disambut di kota Balige Kabupaten Toba Samosir, setelah pesawat yang mengusung rombongan mendarat mulus di Bandara Internasional Silangit. Beliau melakukan ziarah ke Makam Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII di kawasan Soposurung. Acara singkat berlangsung padat cukup bermakna.

Dari Balige sang cawapres menuju Tarutung,ibukota Kabupaten Tapanuli Utara yang hari itu kebetulan sedang merayakan Hari Jadi ke 73 bersamaan HUT TNI. Seperti halnya di Balige, Ma'ruf disambut secara adat Batak, pemberian ulos sebagai cenderamata penghargaan untuk seorang tokoh yang dihormati. Ma'ruf Amin sempat menyusuri jalan utama kota meninjau pameran pembangunan dan pedagang. 

Tentunya disambut pejabat daerah setempat. Masyarakat pun tampak berjubel menyaksikan kunjungan sang cawapres karena kebetulan di lokasi pameran sudah banyak pengunjung membeludak. Ma'ruf Amin menyapa warga dengan senyuman khasnya.

Satu hal menarik lainnya adalah agenda Ma'ruf mengunjungi Kantor Pusat HKBP di Pearaja. HKBP adalah sekte protestan yang diklaim terbesar di kawasan Asia Tenggara. Cawapres disambut Ephorus HKBP Pdt Dr Darwin Lumbantobing dan petinggi HKBP lainnya.

Ma'ruf Amin disambut Ephorus HKBP Dr Darwin Tobing MTh di Pearaja (Foto: Biro Humas HKBP)
Ma'ruf Amin disambut Ephorus HKBP Dr Darwin Tobing MTh di Pearaja (Foto: Biro Humas HKBP)
Kunjungan sang cawapres setidaknya mengisyaratkan keakraban,silaturahmi yang disemangati keinginan yang kuat untuk perubahan-perubahan ke depan.

*

Lantas,apa istimewanya kedatangan mantan ketua MUI Pusat ini ke bumi Tanah Batak. 

Saya sebagai penulis Kompasiana.com tidak dalam posisi menganalisis. Mungkin lebih tepat sekedar mewarta kehadiran beliau yang mungkin baru pertama kali secara formal mengunjungi daerah yang mayoritas pemeluk kepercayaan Nasrani.

Tetapi dalam konteks situasi sosbud yang mewarnai negeri ini, yang kemarin-kemarin mau pun terkini, paling tidak ada beberapa hal yang pantas dikemukakan.

Ma'ruf Amin dalam beberapa penggalan kata sambutan ataukah namanya retorika, mengindikasikan atau mengusung tematik seputar masalah diskriminasi dan konflik ideologi. Ma'ruf menginginkan ke depan bersama Jokowi (tentu jika menang), akan mengupayakan secara konsisten penolakan terhadap bahaya-bahaya yang terkandung menyangkut diskriminasi dan konflik ideologi. 

Tematik kedua masalah ini tentunya aktual, terutama disangkutpautkan dengan pentingnya penegakan toleransi beragama dan kerukunan sosial yang sering mengusik keragaman di negeri ini.

Di saat masih terjadinya ganjalan terhadap kenyamanan beribadah umat Kristen seperti kejadian miris penyegelan rumah ibadah di Jambi baru'baru ini, pernyataan Ma'ruf Amin di Tarutung itu, setidaknya mengembuskan nafas harapan tentang pentingnya penyelesaian masalah diskriminasi mau pun konflik ideologi dimaksud.

Meski pun hal yang dikemukakan cawapres itu tak lepas sebagai bagian dari retorik politis terkait pilpres 2019, yang penting tema tersebut sangat menyentuh aspirasi masyarakat Batak di mana pun berada. 

Di saat banyak orang lebih memilih diam atau apatis terhadap riak-riak yang timbul seputar masalah diskriminasi dimaksud,  pernyataan atau mungkin tepatnya janji yang dikumandangkan Ma'ruf Amin adalah sebuah sikap politik yang warnanya jelas. Tidak abu-abu.

Sebab,hanya dengan tumbuhnya kesadaran personal setiap warga penghuni negeri ini atau kesadaran kolektif di setiap lini sosial, kita bisa membangun bangsa dan negeri ini dengan mengabaikan kamus atau prinsip mayoritas minoritas.

Itulah subtansi yang terekam dari kunjungan silaturahim Ma'ruf Amin ke Tanah Batak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun