Mohon tunggu...
Leonardo Tolstoy Simanjuntak
Leonardo Tolstoy Simanjuntak Mohon Tunggu... Wiraswasta - freelancer

Membaca,menyimak,menulis: pewarna hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Mimpiku Buatmu Laut Halmahera

15 September 2018   11:56 Diperbarui: 17 September 2018   16:44 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Lovra Halmahera Utara ( Foto: Kompasianer/Leonardo TSS)

Mimpiku semalam berlayar di malam saat laut ketiduran

Air legam tiarap damai dalam elus angin tenggara

Sore kita berceloteh tentang ikan di laut kita yang migrasi ke laut Filipin

Semalaman ku gemetar mendekap tiang perahumu yang rapuh

Tak juga ada goropah yang pak tua janjikan,tak juga tongkol Maluku

" Ini cuma anak hiu lepaskan saja..." teriakan nelayan tua disergap hempasan air hujan tiba-tiba

Nelayan tua menatap sisa bintang di langit pudar

"Kita jangan pulang hampa. Laut Halmahera terkadang  diam hilang peduli..."

Nelayan tua mengembus asap rokok yang membuat batuk kronisnya berirama aneh

*

Aku mulai gentar pak tua !

Kilau laut berkelebat menampakkan gigi culunnya yang perkasa

"Kamu takut karena kamu datang dari daratan. Kami takut meninggalkan laut karena di darat kami tak lagi siapa-siapa"

Perahu bergerak sendiri menjauh entah kemana

Ikan gorapah mungil menari-nari di permukaan terekam kilau bintang

*

Pada tengah malam begini pak tua menyandar ketiduran dekat mesin yang lama mati

Kami bermimpi diterkam seekor hiu raksasa bersirip kapak

Tapi aku justru bersorak berani

Pak tua tersenyum lepas

"Tak perlu takut, moyangnya hiu lagi bercanda"

*

Fajar mengantar kami menggapai pantai lovra 

Kami tak mengusung apapun yang kami mau kemarin sore

Tapi aku bahagia mengenang sosok seorang nelayan tua milik Hemingway di lautan Kuba

Namanya The Old Man and The Sea

*

Pak tua menjulurkan telunjuk ke pantai

" Itu putraku Lovragia sudah menunggu..."

Menunggu papanya tak bawa apa-apa

Seraut wajah ibu renta melongok sekejap sebelum mengatup jendela di gubuk tak berserambi

Air laut mulai mengejar bibir pantai mencumbu tak jemu,tak jemu

( Kao Halmahera Utara ujung Februari 2018)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun