Penjualan ikan bakan yang dialami oleh bpk. h muhammadun ini sungguh mengagumkan jika diamati dari awal. Bisa dibilang beliau merintis karir dari awal dengan penuh rasa mengharukan bersama keluarganya, ikan bakar yang dijualnya mengalami banyak perubahan secara signifikan. Baik dari metode penjualan, cara penyajian, rasa sampai dengan harganya.
Tujuan umum ini ialah untuk mengetahui segala bentuk perkembangan penjualan ikan bakar yang di alami oleh bpk. h muhammadun. Teknik pengumpulan data digunakan dengan cara observasi dan wawancara. Hasil ditemukan bahwa perkembangan penjualan ikan bakar beliau sangat bagus dan menarik dari beberapa aspek. Kesimpulan ditemukan beberapa hal yang membuat perkembangan penjualan ikan bakar beliau selalu mengalami perkembangan penjualan setiap tahunnya.
Berbicara tentang perkembangan penjualan yang dialami bapak h muhammadun ini teryata dapat dilihat dari beberapa aspek, salah satunya seperti metode pengolahannya. seperti yang kita ketahui, biasanya jenis makanan yang diolah dengan cara dibakar ini pada umumnya dibakar menggunakan arang. Awal awalnya beliau memang menggunakan arang untuk membakar ikannya. Namun seiring berkembangnya penjualan yang dialami, bpk h muhammadun ini lebih memilih untuk meggunakan serabut kelapa yang sudah dijemur kering dibawah terik  sinar matahari sehinnga ketika ikan tersebut dibakar akan lebih menghasilkan aroma yang lebih khas daripada meggunkan arang.
Begitu juga dengan metode metode lainnya seperti metode penjualan yang awalnya berkeliling dari satu rumah kerumah lainnya, sekarang sudah mulai berjualan menetap walaupun hanya di pinggir jalan saja.
Pada pertengahan tahun 2004, bpk, H Muhammadun ini mulai melakukan penjualan ikan bakar yang pada awalnya hanya berjualan dengan kisaran harga 7000/ tusuk. Begitu pula dengan jumlah ikan yang dia jual hanya berkisaran 6 sampai 9 kg perharinya. Bagi beliau memulai berjualan dengan keadaan yang mengharukan ini bukanlah sesuatu yang mudah baginya. Namun,tak ada kata putus asa yang ia katakana dalam dirinya sendiri, tak patah semangat beliau selalu berjualan setiap harinya dengan berkeliling dari satu rumah kerumah tetangga lainnya. seiring dengan berjalannya waktu, bpk. H Muhammadun mulai menyadari bahwa cara berjualan yang ia lakukan tidak sangat efektif dan jauh dari kata bagus sehingga beliau mulai mencari tempat untuk berjualan di pinggir jalan raya.
Seiring berjalannya waktu, pada pertengahan tahun 2006 beliau menemukan tempat untuk berjualan tetap dipinggir jalan depan gang rumahnya, tepatnya di jln. TGH Ibrahim Al Kholidy Kediri. sebagai permulaan, berjualan dipinggir jalan raya bukanlah sesuatu yang mudah bagi penjual yang baru pertama kali memulai usaha dengan cara demikian.
Menyadari hal demikian beliau juga menemukan inovasi dalam penjualannya yang awalnya membajkar ikan denngan arang, beliau memilih membakar ikan menggunakan serabut kelapa, beliau beranggapan bahwa membakar ikan menggunakan serabut kelapa lebih menunjukkan araoma yang khas pada ikannya. Begitu pula dengan tusukan bamboo yang ia gunakan, awalnya pada tahun 2004 bpk, H Muhammadun hanya menggunakan pemanggangan kecil sehingga tusukan bamboo yang ia gunakan ahnaya tusukan bambu yang pendek sedangkan yang terjadi pada tahun 2006 ketika ia juga sudah berjualan di pinggir jalan, ia menggunakan tusukan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H