Mohon tunggu...
leonardus adityo
leonardus adityo Mohon Tunggu... -

staff IT di perusahaan farmasi yang berhoby teater tradisional budaya di gereja matius yang terus ingin belajar dalam merefleksikan hidup bermasyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Miss Tjitjih Bukan Sekedar Seniman

28 April 2010   06:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:32 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Teater tradisional miss tjitjih biasana lebih kepada improvisasi. Beda dengan teater modern yang plot-plot nya sudah pasti.

Mang esek belum berhasil membawa Miss Tjitjih kembali tenar seperti tahun 1960an di hadapan masyarakat Jakarta. Sampai-sampai pernah mencari dukungan sponsor di Hotel Grand Cempaka tidak jauh dari gedung kesenian Miss Tjitjih.

Tamu hotel Grand Cempaka menonton Miss Tjitjih, agaknya penonton kecewa karena antara pengeluaran yang dikeluarkan tidak sebanding dengan apa yang diingini. Muka yang muram dan berkaca-kaca sambil bercerita kepada saya.

Anehnya saat pemda jabar mengundang teater sunda Miss Tjitjih untuk keliling dikota-kota jawa barat dan mendapat tanggapan meriah dari warga seluruh provinsi jabar. Wartawan-wartawan memberi selamat kepada mang esek karena miss tjitjih tampil begitu mempesona.

Keprihatinan Teater Miss Tjitjih

Saya memberikan pernyataan " sebenernya Miss Tjitjih sudah cukup bagus mang",

eh malah mang esek membalikkan pujian saya "bagus yang gimana", "bagus sudah bisa membawa keberadaan ditengah masyarakat yang ditengah modern".

Jawab mang esek bisa ya bisa tidak, saya mah malu sebenernya mau ditonton seperti mas yang sepertinya paham bener berteater",

walaupun seninya baru dikit", kemudian saya tertawa lebar "hahaha", "saya cerita tidak ditutupi, saya hanya berhasil membawa teater sunda Miss Tjitjih mempertahankan nilai tradisionanya kata mang esek.

Miss Tjitjih akan pentas bila dananya dikeluarkan pemda itu juga yang datang biasanya 20 orang. Dengan ticket masuk sepuluh ribu rupiah.

Sejenak berpikir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun