BRUKK!!
“Aduhh!” pekik Lili sambil meraba pantatnya yang sakit karena cukup keras membentur lantai.
“Maaf saya tidak sengaja” kata sebuah suara baritone yang berdiri di hadapannya, Pria itu lalu mengulurkan tangannya membantu Lili berdiri, Saat Lili mengangkat wajahnya dan menatap wajah pria tersebut,dia sempat terperangah. Wajahnya sepertinya sangat akrab dengannya, tapi siapa ya? Lili berusaha mengingat-ingat..
“Lili?” pria dihadapannya menyapa.
“Iya. Apa saya mengenal Anda?” kata Lili.
“Kamu Putri Liliana,kan?” tanyanya lagi.
“Iya”
“Kamu sudah lupa ya sama aku? Aku Devan?” katanya mengingatkan “Ingat?”
Lili mencoba mengingat-ingat di mana dia pernah mengenal nama itu “Oh, Devan? Teman SMA itu,kan?” katanya mencoba menebak.
“Ya, Tapi juga pernah lebih dari pada teman” jawab Devan sambil tersenyum.
“Ya” kata Lili sambil tersenyum tipis. Matanya menerawang ke masa lalu, Tiba-tiba HP nya berbunyi, cepat-cepat diangkatnya.