Metaverse: Kehidupan Kedua Kita?. Maksudnya bukan dengan mati lalu orang tersebut lahir kembali, tumbuh besar dan menikmati hidupnya kembali.Â
Bagaimana jika terdapat dunia lain dalam bentuk dunia virtual dimana orang-orang dari berbagai belahan dunia dapat berinteraksi dan menjalani kehidupannya di dunia tersebut.Â
Metaverse, dunia virtual yang digaung-gaungkan oleh Mark Zuckerberg sebagai dunia virtual untuk menjalani kehidupan kedua. Mark Zuckerberg adalah seorang CEO dari perusahaan Meta yang sebelumnya memiliki nama Facebook.Â
Facebook sendiri merupakan sebuah jaringan sosial tempat bersosialisasi dan berinteraksi. Dengan tema itu Mark ingin membuat dunia virtual tempat orang berinteraksi secara nyata. Apakah ini benar-benar bisa terjadi? Lalu apakah metaverse hanya sebagai tempat berinteraksi dan bersosialisasi?
Metaverse:
Metaverse tidak dapat didefinisikan secara pasti dikarenakan metaverse adalah dunia yang dibuat tanpa ruang dan batas. Oleh karena itu, definisi Metaverse antara satu orang ke orang lain tidak sama.Â
Sebagai contoh orang menganggap bahwa Metaverse sebagai tempat berkumpul mencari hiburan dari kejenuhan dunia nyata. Akan tetapi, juga terdapat orang yang mendefinisikan Metaverse sebagai tempat bisnis baru yang dapat diinvestasi dan diambil keuntungannya.
Metaverse dari sudut pandang pihak lain:
Beda orang beda pandangan terhadap dunia virtual satu ini. Meta sendiri menganggap bahwa Metaverse sebagai tempat orang-orang berkumpul, bersosialisasi, dan mencari hiburan.Â
Berbeda untuk Microsoft, Satya Nadella selaku CEO Microsoft berpendapat bahwa Microsoft akan membuat versi Metaverse mereka sendiri. Metaverse versi Microsoft lebih berorientasi dibidang bisnis. Beliau menganggap bahwa pandangan masa depan Metaverse yang diimpikan oleh publik masyarakat masih sangat jauh.
Bidang Kehidupan Metaverse: