Tidak sampai disitu saja, staf yang menjadi pembimbing saya juga memberikan banyak tips & tricks untuk bertahan hidup selama menjalani magang di sana.
Meskipun saya magang di Thailand, tapi ketika briefing dan berbicara satu sama lain hampir semua stafnya tetap berbahasa inggris karena banyak staf yang berasal dari luar Thailand, terkadang bahkan saya diajari beberapa frasa atau ekspresi dalam bahasa Thai.Â
Budaya yang sangat internasional di tempat magang membuat saya mempunyai banyak pengetahuan mengenai orang-orang dari berbagai belahan dunia karena ternyata yang magang di departemen itu bukan hanya orang Thai dan Indonesia saja tetapi ada juga anak magang dari Filipin, Korea, Jepang, Swiss, Perancis, hingga Russia.Â
Bahkan salah satu supervisor saya merupakan orang dengan kewarganegaraan Korea. Lingkungan kerja yang cukup stressful namun tetap menyenangkan menjadi salah satu hal yang menarik disini.
Bukan hanya menyenangkan ketika waktunya bekerja saja, sepulang kerja pun tetap ramah dan dianggap teman sendiri. Seringkali saya diajak pergi untuk makan-makan bersama di Korean Town atau sekedar nongkrong di kafe dan makan eskrim. Saking dekatnya, hingga ketika memiliki hari libur yang sama, terkadang kami menghabiskan waktu untuk jalan-jalan bersama.
Meskipun magang di hotel dengan lebih dari 1300 kamar ini cukup menegangkan dan melelahkan (hingga akhirnya saya mengerti apa yang dimaksud dengan warzone oleh sang manajer ketika wawancara dulu), budaya yang diterapkan supervisor saya sangat keren.Â
Setiap shift memulai pekerjaan dan mengakhiri pekerjaan atau pulang bersama-sama, jadi ketika salah satu staf atau intern mempunyai workload berlebih, teman satu shift akan membantu mengerjakan supaya semua bisa selesai bersama-sama dan tidak ada yang egois karena setiap staf saling membantu satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H