Budaya Ghosting bagi warganet merupakan hal yang sudah sangat lumrah dan sering ditemukan dalam keseharian. Tapi apa itu sebenarnya Ghosting?
Menurut Oxford Languages:
"Ghosting, The Practice of ending a personal relationship with someone by suddenly and without explanation withdrawing from all communication."
Yep! Alias menghilang tanpa penjelasan layaknya hantu. Tentunya alasan terjadinya fenomena ini sangat beragam, karena percakapan yang dilakukan setiap hari bisa menyebabkan kejenuhan, topik pembicaraan yang monoton, atau bisa juga dikarenakan hal - hal lain seperti adanya sifat atau kebiasaan yang baru saja diketahui sehingga membuat seseorang ilfeel dan menarik diri dari hubungan, hingga ketidakcocokan yang mulai terbangun dan memuncak.
Biasanya, orang yang melakukan budaya ghosting ini merupakan orang yang tidak ingin menyakiti perasaan lawan bicaranya dalam sebuah hubungan namun malah membuat orang lain merasa bingung dan bertanya - tanya apa kesalahan mereka, tidak jarang sampai membuat overthinking dan depresi.
Ada baiknya ketika memiliki hubungan yang cukup intens dengan orang lain, selalu memberikan alasan dan tidak menghilang tiba - tiba ya! Terkadang kejujuran yang menyakitkan jauh lebih baik dibandingkan dengan menghilang tanpa alasan.
Lalu bagaimana mengatasi perasaan ketika kita di-ghosting oleh seseorang? Simak beberapa tips berikut!
1. Selalu Menerapkan Zero Expectation
Mungkin hal ini agak sulit dan perlu dilatih, tapi jika kita tidak mengharapkan apapun atau selalu menghilangkan ekspektasi, niscaya ketika seseorang meng-ghosting kamu, tidak akan terasa menyedihkan karena dari awal kamu tidak mengharapkan apapun! Tanpa ekspektasi apapun, kamu jadi lebih menghargai hal - hal yang dilakukan doi sekecil apapun itu! Tapi perlu dicatat bahwa tidak mengharapkan apapun dari orang lain bukan berarti kita menjadi orang yang pasif ya!
2. Matikan Notifikasi
Sebenarnya mematikan notifikasi kecuali untuk hal - hal mendesak perlu dilakukan semua orang bukan hanya untuk korban ghosting karena bisa mengurangi waktu kita menggunakan smartphone dan lebih menikmati hidup! Dengan tidak adanya notifikasi dan hanya mengecek percakapan ketika kita senggang, kita jadi tidak menunggu - nunggu pesan dari doi!
3. Mencari Kesibukan Baru
Kesibukan disini bisa berarti pekerjaan, hobi, belajar hal baru, ataupun kegiatan seru yang bisa kamu lakukan sendiri. Dengan adanya kesibukan baru, perhatian kamu yang sedang di-ghosting akan teralihkan dan jadi gak kepikiran lagi, deh! Hal ini juga bermanfaat loh untuk mengembangkan diri kamu!
4. Introspeksi Diri
Nah, ini bagian terpenting buat kamu yang baru di-ghosting. Daripada kamu sibuk bersedih - sedih dan menyalahkan orang yang meng-ghosting kamu, lebih baik kamu coba mengintrospeksi diri kamu, kira - kira apa ya yang membuat kamu sampai di-ghosting?Â
Perlu dicatat juga bahwa introspeksi diri disini bukan berarti menghilangkan jati diri kamu, tapi kebiasaan buruk apa yang bisa kamu kurangi dan hilangkan. Hal ini bisa bikin kamu jadi orang yang lebih baik dari sebelumnya!
5. Boleh Bersedih, Tapi Jangan Terlalu Lama!
Last but not least, mengeluarkan emosi dengan bersedih setelah kamu di-ghosting seseorang tentunya sangat manusiawi dan menyehatkan sesekali.Â
Tapi perlu diingat bahwa kamu harus bisa bangkit lebih kuat dari sebelumnya dan melangkah maju lagi! Kalau kamu di-ghosting seseorang seharusnya kamu kasihan sama orang itu, dia melewatkan orang yang spesial seperti kamu!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI