Sekedar memelihara seekor anjing atau mengelusnya sebelum pergi beraktivitas, seharusnya tidak memberikan manfaat kognitif yang nyata. Bukan interaksi jangka pendek dengan seekor anjing yang dapat memberikan manfaat kognitif, melainkan efek kumulatif dari interaksi sehari-hari dengan anjing peliharaan selama periode waktu yang berkelanjutan.
Penelitian yang dilakukan oleh Applebaum, dkk. (2022) mencoba membagi data dalam beberapa kelompok analisis, di mana kategorisasi yang pertama adalah individu berusia 65 tahun ke atas dibandingkan dengan individu berusia kurang dari 65 tahun. Kategorisasi kedua adalah membagi kelompok individu yang memelihara anjing selama lima tahun atau lebih, individu yang memelihara anjing kurang dari lima tahun, dan individu yang tidak memelihara anjing.
Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa kelompok individu berusia 65 tahun ke atas yang memelihara anjing lebih dari 5 tahun memiliki skor kognitif gabungan yang cenderung lebih tinggi dari kelompok individu berusia 65 tahun ke atas yang lainnya. Hal ini menjadi sebuah hasil yang cukup mengejutkan bagi para peneliti.
Oksitosin dan Fungsi Otak
Memang belum ada alasan yang jelas mengenai manfaat memelihara anjing terhadap seseorang. Namun, banyak peneliti yang berspekulasi bahwa salah satu faktor yang berpotensi menjadi alasan adalah peran pengaruh oksitosin pada fungsi otak.
Istilah oksitosin mungkin lebih dikenal sebagai “hormon cinta” yang dilepaskan ketika seseorang melakukan berbagai interaksi sosial yang menyenangkan, termasuk interaksi seseorang dengan anjing peliharaannya. Oksitosin diproduksi oleh otak, tepatnya di bagian hipotalamus.
Dalam beberapa penelitian terbaru, ditunjukkan bahwa oksitosin tidak hanya memengaruhi sisi emosional yang terkait dengan interaksi atau ikatan manusia dengan anjing peliharaannya. Namun, oksitosin juga mampu memengaruhi kognisi sosial dan pemrosesan ingatan seseorang.
Tingkat kadar oksitosin yang tinggi dalam jangka waktu yang lama dapat memberikan manfaat kognitif bagi seorang lanjut usia. Jadi, apa pun alasannya, berdasarkan data yang diperoleh oleh para peneliti, temuan tersebut menjadi bukti awal atau dasar yang menunjukkan bahwa memelihara hewan peliharaan dalam jangka panjang dapat memberikan manfaat kognitif bagi seorang lanjut usia.
Referensi
Applebaum, J. W., Shieu, M. M., McDonald, S. E., Dunietz, G. L., & Braley, T. J. (2022). The impact of sustained ownership of a pet on cognitive health: A population-based study. Journal of Aging and Health, 35(3-4), 230-241. https://doi.org/10.1177/08982643221122641
Coren, S. (2023, September 12). Owning a dog may help prevent dementia in seniors. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/canine-corner/202309/ownership-of-a-dog-may-help-prevent-dementia-in-seniors
Global status report on the public health response to dementia. (2021, September 1). World Health Organization. https://www.who.int/publications/i/item/9789240033245
Grajfoner, D., Ke, G. N., & Wong, R. M. (2021). The effect of pets on human mental health and wellbeing during COVID-19 lockdown in Malaysia. Animals, 11(9), 2689. https://doi.org/10.3390/ani11092689