Eosinofil merupakan salah satu jenis dari leukosit granular yang berfungsi sebagai fagosit lemah dan berperan dalam pembuangan racun penyebab radang pada jaringan yang cedera. Fagosit lemah berarti eosinofil akan memakan bangkai dari perlawanan atau antigen yang telah mati. Ditinjau dari fungsinya, eosinofil akan menembus endotelium menuju ke jaringan di mana terdapat antigen yang mati hasil dari perlawanan leukosit jenis lain.Â
Jika ditelusuri lebih lanjut, pernyataan di atas berarti bahwa eosinofil baru akan melakukan diapedesis ketika perlawanan terhadap antigen telah terjadi. Selain itu, eosinofil juga akan melakukan diapedesis untuk membuang racun yang terdapat pada jaringan. Racun ini dapat berupa senyawa kimia yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan.Â
Sebelum racun ini merusak jaringan tubuh manusia, eosinofil akan melakukan diapedesis menuju jaringan di mana terdapat racun dan membuangnya terlebih dahulu. Racun ini akan dibuang dan dikeluarkan bersama urine. Sehingga dari pernyataan -- pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa diapedesis dilakukan oleh eosinofil untuk menjalankan fungsinya sebagai fagosit lemah dan pembuangan racun.
Dari semua pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya semua jenis leukosit mampu melakukan diapedesis. Fakta ini mematahkan argumen sebagian orang yang berpendapat bahwa hanya leukosit agranular yang dapat melakukan diapedesis. Pernyataan di atas didukung dengan fungsi setiap jenis leukosit yang berbeda -- beda dan setiap jenis leukosit ini harus melakukan diapedesis untuk menjalankan fungsinya.Â
Monosit akan melakukan diapedesis untuk berubah menjadi makrofag dan menjadi fagosit aktif. Limfosit T akan melakukan diapedesis untuk memberi informasi kepada limfosit B tentang antigen yang akan dihadapi (tipe memori) dan membantu limfosit B ketika sudah kewalahan menghadapi antigen (tipe natural killer).Â
Limfosit B melakukan diapedesis untuk melepaskan antibodi sebagai perlawanan terhadap antigen. Neutrofil harus melakukan diapedesis karena berperan sebagai fagosit aktif dan perlindungan pertama terhadap antigen. Basofil melakukan diapedesis untuk melepaskan histamin (berperan dalam reaksi alergi) dan heparin (mencegah pembekuan darah di seluruh tubuh). Terakhir, eosinofil melakukan diapedesis untuk menjalankan fungsinya sebagai fagosit antigen -- antigen yang telah mati hasil dari perlawanan leukosit jenis lain.
Sekian permbahasan argumen penulis tentang kemampuan diapedesis leukosit. Semoga artikel di atas bisa memperluas pengetahuan pembaca. Jika terdapat kesalahan, penulis memohon maaf sebesar -- besarnya. Terima kasih.
Sumber:
Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta: Penerbit Erlangga.
http://www.wisegeekhealth.com/what-is-diapedesis.htm . Diakses 19 November 2017.
https://www.immunology.org/public-information/bitesized-immunology/systems-and-processes/t-lymphocyte-transmigration . Diakses 20 November 2017.