Mohon tunggu...
Leonardo Juan Ruiz Febrian
Leonardo Juan Ruiz Febrian Mohon Tunggu... Lainnya - Warga Negara Indonesia

Manusia yang penuh mimpi. Suka memikirkan dan menulis yang penting dan tidak penting.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Citayam Fashion Week

17 Juli 2022   14:10 Diperbarui: 17 Juli 2022   14:20 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Citayam Fashion Week (CFW) belakang ini sedang membanjiri berita di media massa dan media sosial. Lalu mengapa fenomena CFW menjadi viral di jagat media sosial, dan bagaimana fenomena CFW memengaruhi publik?

Apa sih fenomena CFW? fenomena CFW adalah kerumunan remaja yang bermain di sekitaran kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas dan Stasiun BNI City dengan menggunakan outfit yang menarik. Kerumunan remaja yang bermain pada suatu wilayah tentu saja hal yang biasa, namun kenapa menjadi ramai diperbincangkan.

Satu hal yang membuat ramai perbincangan di jagat dunia maya karena adanya tokoh-tokoh yang membuat viral seperti Bonge, Jeje, Kurma, Roy, dan teman-temannya.  

foto: Leonardo
foto: Leonardo

Tokoh ini menjadi ramai diperbincangkan, dan booming ketika mereka diwawancara. Ketika diwawancara, gaya menjawab pertanyaan para tokoh yang nyeleneh dan unik, viral media sosial TikTok dan akhirnya meledak ke berbagai media sosial lainnya, sehingga menjadi trending topic. Darimana fenomena CFW tercipta? 

Menurut gue CFW terbentuk karena dari viralnya tokoh yang diwawancara, saat diwawancara kebanyakan para tokoh menjawab asal daerah mereka dari Citayam. Dan dari situlah publik media sosial membuat istilah bagi para remaja yang datang dan nongkrong di kawasan Dukuh Atas dengan sebutan CFW. Sebenarnya bukan hanya dari daerah Citayam, banyak remaja yang datang dan daerahnya berdekatan dengan Citayam, yaitu Bojong Gede dan Depok. 

Jadi sekalian menjadi SCBD Fashion Week, SCBD bukan Sudirman Central Business District yaa, tetapi Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok. Namun sekarang kawasan Dukuh Atas sudah banyak kunjungan remaja dari JABODETABEK yang bermain ke kawasan tersebut. 

Fenomena CFW ini berhasil menarik perhatian dari pejabat publik dan media asing asal Jepang, dan mendapat respon yang positif. Kemudian bagaimana fenomena CFW memengaruhi publik? fenomena yang sedang terjadi ini memiliki 2 sisi. 

Di satu sisi para remaja yang bermain dan nongkrong di kawasan Dukuh Atas harus mengingat aturan, mereka harus memberi ruang aman dan nyaman bagi para pekerja atau masyarakat yang sedang berlalu lalang dengan berjalan kaki di daerah yang sama. 

Sabtu, 16 Juli 2022 terakhir kemarin gue kesana, masih terdapat beberapa remaja yang nongkrong di trotoar yang menyebabkan trotoar tersebut tertutup karena berkerumun. 

Tentu hal ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pejalan kaki. Serta banyaknya remaja yang nongkrong sambil merokok, membuat kawasan tersebut kurang nyaman, juga masih terdapat sampah-sampah plastik yang dibuang sembarangan, meskipun volumenya sudah berkurang setelah adanya himbauan dari dinas kebersihan dan penjagaan dari dinas kebersihan di daerah kawasan Dukuh Atas. 

Ramainya remaja yang bermain di daerah kawasan Dukuh Atas ini memberikan arti bahwa kawasan ini menjadi kawasan yang inklusif bagi semua orang. Kemudahan akses untuk mobilitas antar kota yang semakin baik menunjukkan bahwa transportasi publik menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih baik. Komunitas pun terbentuk di kawasan ini, dan hal ini membawa dampak yang baik.

Foto: Leonardo
Foto: Leonardo

Seperti pepatah dimana ada gula disitu ada semut, demikian gue melihat hal tersebut pada CFW. Efek yang ditimbulkan oleh viralnya Bonge dan teman-temannya, adalah banyak remaja yang datang ke kawasan Dukuh Atas juga ingin terkenal seperti Bonge. Banyak remaja yang gue temuin di kawasan Dukuh Atas, mereka ingin diwawancara dengan harapan bisa terkenal juga. 

Melejitnya CFW juga membawa angin segar bagi para fotografer dan content creator (cc). Ketika berkunjung ke daerah situ, banyak fotografer yang juga mengabadikan momen dari remaja yang sedang bermain. Hal ini menjadi kesempatan bagi cc untuk berkarya dengan berkolaborasi dengan remaja yang sedang bermain di daerah tersebut.

Fenomena yang sedang terjadi sekarang ini merupakan suatu efek ledak yang luar biasa dari media sosial. Kedepannya masih banyak fenomena baru yang akan terjadi, entah dalam bentuk baru atau sekadar pengulangan dari fenomena yang telah terjadi. 

Apa yang terjadi tentu menjadi catatan bagi para pembuat dan pelaksana kebijakan publik untuk selalu berbenah, berinovasi, dan menciptakan kawasan ruang terbuka yang lebih baik, yang mampu memberikan kesempatan bagi para pengunjung untuk terus berkarya. 

Pertanyaan untuk pemerintah daerah yang daerahnya ramai disebutkan pada fenomena ini, apa kalian telah melaksanakan tugas dengan baik dalam menciptakan ruang terbuka bagi para remaja ini?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun