Mohon tunggu...
Leonard Davinci
Leonard Davinci Mohon Tunggu... Lainnya - Ketika Aku Menulis Maka Aku Ada

Maumere - Flores - Nusa Tenggara Timur (NTT)

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Terima Kasih Greysia/Apriyani, Terima Kasih PBSI, Kami Bangga

4 Agustus 2021   11:14 Diperbarui: 9 Agustus 2021   20:15 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pebulutangkis ganda putri Indonesia peraih medali emas olimpiade, Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ANTARA FOTO/Sigit Kurniawan/foc)

Untuk nomor ganda putra diraih oleh pasangan Rexy Mainaky/Ricky Subagja pada Olimpiade Atlanta (1996), kemudian dilanjutkan oleh pasangan Tony Gunawan/Candra Wijaya pada Olimpiade Sydney (2000) dan pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan pada Olimpiade Beijing (2008). 

Selanjutnya, untuk nomor ganda putri baru saja diraih oleh pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu pada Olimpiade Tokyo (2020) dan untuk nomor ganda campuran diraih oleh pasangan Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir pada Olimpiade Rio de Jeneiro (2016).

Sebenarnya, bulu tangkis bukan merupakan cabang olahraga yang favorit, bukan juga merupakan cabang olahraga yang populer, baik bagi masyarakat Indonesia maupun bagi pemerintah. Cabang olahraga bulu tangkis masih kalah pamor dibanding cabang olahraga yang lain, secara khusus cabang olahraga sepakbola. 

Bahkan, sepakbola bisa dikatakan sebagai cabang olahraga "anak emas" pemerintah, karena sangat favorit dan populer bagi masyarakat. Meskipun bukan merupakan cabang olahraga yang favorit dan populer, bulu tangkis sudah sering meraih medali emas di berbagai pesta olahraga antar negara, seperti Pesta Olahraga Asia Tenggara atau Southeast Asian Games (Sea Games), Pesta Olahraga Asia atau Asian Games dan juga olimpiade. Perlu kita ketahui, ketika cabang olahraga bulu tangkis pertama kali mulai dipertandingkan dalam olimpiade, yakni pada Olimpiade Barcelona 1992 sampai pada Olimpiade Tokyo 2020 sekarang, Indonesia selalu meraih medali emas, minimal dari salah satu nomor. Terkecuali pada Olimpiade London 2012, Indonesia hanya bisa meraih medali perak. Perlu kita ketahui juga, bahwa selama Indonesia berpartisipasi dalam olimpiade, hanya cabang olahraga bulu tangkis yang bisa mempersembahkan medali emas, sedangkan cabang olahraga yang lain hanya bisa berhasil mempersembahkan medali perak atau medali perunggu.

Selain itu, cabang olahraga bulu tangkis juga kerap menjadi kampiun pada kejuaraan internasional, seperti Badminton World Federation (BWF) Championship, Thomas Cup, Uber Cup, Sudirman Cup, All England serta kejuaraan super series lainnya. Dengan berbagai prestasi yang telah diraih ini, maka cabang olahraga bulutangkis sudah membuat masyarakat Indonesia bangga.

Cabang olahraga bulu tangkis sudah sering membawa nama Indonesia dikenal di dunia internasional. Cabang olahraga bulu tangkis juga sudah sering menjadikan bendera kebangsaan kita, Bendera Merah Putih berkibar gagah perkasa pada tempat tertinggi dari bendera negara yang lain. 

Cabang olahraga bulu tangkis juga sudah sering menjadikan lagu kebangsaan kita, Lagu Indonesia Raya berkumandang megah nan anggun di pentas internasional.

Oleh karena itu, sudah selayaknya kita memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh atlet kita, secara khusus kepada seluruh atlet cabang olahraga bulu tangkis yang sudah memberikan yang terbaik bagi Ibu Pertiwi tercinta ini. 

Apresiasi yang tinggi juga kita berikan kepada segenap jajaran pengurus federasi yang menaungi cabang olahraga bulu tangkis, yakni PBSI. Apabila dilihat secara keseluruhan, sebenarnya cabang olahraga bulu tangkis kita sedang mengalami penurunan prestasi. Akan tetapi, berkat kerja keras serta proses pembinaan dan pelatihan yang baik, masih dapat menghasilkan atlet-atlet yang memiliki mental untuk selalu mampu berpretasi di berbagai kejuaraan. 

Apresiasi yg tinggi juga layak kita berikan kepada jajaran pelatih. Seperti ada adagium kuno yang mengatakan, pemain yang hebat berkat pelatih yang hebat pula. 

Jajaran pelatih yang lebih sering berada di "belakang layar", padahal peranannya sangat penting dalam memberikan porsi latihan, memotivasi pemain serta memikirkan strategi pertandingan ini memang kerap kali terlupakan. Berkat polesan para pelatih yang jenius ini, maka lahir pula atlet-atlet bulu tangkis sarat prestasi yang kita kenal dan kemudian menjadi terkenal sampai sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun