Deni Zaelani adalah sosok yang punya semangat tinggi dalam mengejar pengalaman hidup. Lulus dari SMA Pasundan 8, Deni langsung fokus cari penghasilan karena pada saat itu fokusnya memang sudah ingin langsung mencari pengalaman bekerja. Perjalanan kariernya sangatlah bermacam-macam dimulai dari menjalankan bisnis pakaian bersama teman nya saat  ia masih duduk di bangku sekolah . Bisnis pakaian nya bernama Elastico. Walaupun hanya berjalan setahun, dari situ Deni lebih mulai mempelejari dan mulai ingin mengenal dunia bisnis lebih dalam.
Karena pada saat itu usia Deni masih bisa dikatakan sangat muda ia selalu ingin mengeksplore banyak pekerjaan, setelah ia menjalani bisnis Elastico bersama temannya ia melanjutkan pekerjaan nya dibengkel, bisa dibilang pekerjaan nya di bengkel ini sangat singkat karena hanya berjalan selama lima bulan.
Setelah itu, Deni bekerja di Garuda Food sebagai delivery driver selama empat tahun. Tapi kemudian dia kembali ke Elastico, pada saat itu Elastico membutuhkan Deni kembali untuk bantu operasional selama dua tahun, Â Elastico benar-benar jadi tempat yang membuka matanya soal dunia bisnis. Sayangnya, di tahun 2017 ada sedikit gesekan yang membuat dia akhirnya memutuskan keluar.
Pada  tahun 2018 Dia mencoba menjadi driver Gojek, awalnya gojek di jalankan oleh Deni sendiri untuk mencari mata pencaharian sampingan, tapi lama-lama jadi Gojek pun jadi penghasilan utama.Perjalanan karir ia sebagai driver  Gojek, dia banyak belajar soal manajemen waktu dan uang. Setelah setahun lebih, ia mendapatkan tawaran kerja di perusahaan clothing Berak sebagai admin. Selama tiga tahun di sana, Deni belajar lebih dalam soal cara kerja bisnis dan komunikasi yang baik. Setelah ia tidak melanjutkan karir nya di Berak, Deni mulai mencoba usaha sendiri, salah satunya bisnis thrifting. Namun bisnis ini lagi-lagi tidak bertahan lama.
Pada suatu keadaan, ia pernah memikirkan hal-hal yang aneh dan merasa berada di titik terendah dalam hidupnya. Hatinya terasa campur aduk, dan ketika pulang ke rumah, melihat keluarganya justru ia merasa takut. Saat itu, ia pernah mengalami pendapatan yang kurang, sehingga membuatnya sedih dan merasa tidak memiliki pegangan. Bahkan, sempat terlintas di pikirannya untuk divorce. Hari demi hari ia selalu memikirkan bagaimana esok dan kemudian harinya.
Namun dia tidak mau hanya memikirkan hal-hal yang dapat merugikan dirinya, ia tidak mau berhenti dalam situasi yang sangat mencemaskan hatinya pada saat itu. Kegigihan dalam hidup membuat Deni bangkit kembali untuk meluruskan hidup nya . Deni mempunyai pengalaman yang bisa dibilang bermacam-macam dan pada akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan bisnis ayahnya di bidang plakat dan medali. Usaha yang udah berdiri sejak tahun 80-an ini kembali berkembang berkat inovasi dan sistem yang dia terapkan.
Pada saat itu usaha plakat milik Deni dan ayahnya pernah mendapatkan klien yang tak terduga dimana ia mendapatkan  klien dari Belanda yang bernama Simon Dorst & Marieke Bonsma yang ternyata mereka merupakan seorang seniman , pada saat itu bisa dibilang Deni dan ayahnya-nya memang punya keahlian dalam bidang Crafting atau bisa dibilang kerajinan tangan.