Kebijakan ceroboh Bartomeu ini pun akhirnya berdampak pada Barcelona. Sejak diambil alih kembali oleh Laporta, Barcelona mulai merasakan krisis keuangan.
Dampaknya pun terlihat dari musim lalu di mana tim satu ini sudah mulai banyak mengambil pemain secara gratisan seperti Andreas Christensen, Franck Kessie, Hector Bellerin, dan Marcos Alonso. Ditambah lagi dengan kedatangan Ilkay Gundogan dan Inigo Martinez musim ini.
Musim lalu pun, Barcelona harus mengeluarkan banyak tuas ekonomi seperti penambahan sponsor dan penjualan aset klub untuk mengkonversi utang jangka pendek menjadi jangka panjang agar dapat merekrut dan mendaftarkan pemain seperti Raphinha, Jules Kounde, dan Robert Lewandowski yang menghabiskan biaya 153 juta Euro.
Sejatinya, Barcelona tentu tetap memiliki uang namun peraturan dari La Liga tentang batasan gaji membuat tim satu ini kesulitan untuk mendaftarkan pemain baru.
Hal inilah yang mendorong Barcelona untuk melepas pemain dengan beban gaji besar yaitu pemain-pemain senior dan pemain yang direkrut di era Bartomeu. Musim ini saja, mereka sudah melepas pemain senior Sergio Busquets dan Jordi Alba.
Namun, bencana keuangan Barcelona ini semestinya menjadi berkah bagi akademi tim. Di era Xavi ini, sudah mulai muncul beberapa pemain akademi yang menjadi pemain krusial tim seperti Pedri, Gavi, dan Alejandro Balde.
Selain itu, musim ini semestinya Abde Ezzalzouli akan mendapatkan kesempatan di tim utama Barcelona setelah penampilan impresifnya saat dipinjamkan ke Osasuna pada musim 2022/23 lalu. Walaupun begitu, Barcelona tetap kehilangan beberapa talenta terbaik mereka. Beberapa pemain yang lepas musim ini adalah kiper Arnau Tenas, sayap Ilias Akhomach, sayap Fabio Blanco, dan penyerang Victor Barbera.
Namun, meski kehilangan beberapa talenta bukan berarti La Masia kehabisan pemain berbakat. Mereka masih memiliki segudang pemain muda yang diperkirakan akan siap menghiasi skuad utama Barcelona dalam beberapa musim mendatang seperti bek tengah Chadi Riad, gelandang bertahan Marc Casado, gelandang Pablo Torre, dan duo sayap muda Angel Alarcon serta Yamine Lamal. Keberadaan pemain berkualitas di La Masia tentu dapat menjadi solusi jangka panjang atas problem finansial yang dialami oleh Barcelona.
Tidak hanya mengandalkan pemain akademi, Barcelona tetap harus berprestasi baik itu di ajang La Liga maupun kompetisi Eropa. Di kompetisi La Liga, Barcelona tetap harus konsisten berada di jalur juara.
Sedangkan di UEFA Champions League, Blaugrana tetap diharuskan untuk tampil kompetitif dan setidaknya mesti lolos dari fase grup. Hal ini tidak terlepas dari hadiah uang besar yang mampu diraup oleh Barcelona jika mampu lolos ke babak play-off.
Untuk beberapa tahun ke depan, kita tentu akan melihat Barcelona melakukan transfer seperti ini yaitu menarik pemain dari akademi ataupun menarik pemain yang kontraknya sudah habis dengan klub sebelumnya alias gratisan.