Namun, apabila Saudi memang serius untuk mengembangkan sepakbola negaranya dan menjadi tuan rumah Piala Dunia, FIFA dapat memberikan tawaran kepada Saudi secara lebih spesifik untuk menjadi penyelenggara Piala Dunia 2034.Â
Apalagi dengan kucuran dana melimpah, demografis yang cukup besar, dan "keterlibatan" pemerintah dalam mengembangkan sepakbola tentu dapat menjadi suatu potensi besar untuk perkembangan sepakbola Saudi ke depannya.
Satu hal yang perlu menjadi catatan untuk perkembangan dan sustainability liga Saudi adalah untuk lebih bijak dalam melakukan transfer pemain khususnya untuk mencegah hal yang terjadi pada China di Chinese Super League.Â
Chinese Super League mengalami kejatuhan akibat transfer jor-joran ditambah dengan gaji selangit namun tidak disertai dengan regulasi yang mendukung.Â
Keadaan tersebut diperburuk dengan kehadiran COVID-19 di mana kebanyakan pemilik klub adalah bisnis swasta khususnya real estate yang terdampak pandemi dengan sangat keras.Â
Secara keuangan memang Saudi jauh lebih kuat apalagi terdapat klub yang di back up secara langsung oleh pemerintah Saudi.Â
Namun, diperlukan regulasi yang tepat agar pengeluaran ini tidak berjalan asal-asalan yang mengancam keberlangsungan liga di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H