Mohon tunggu...
Leon Bhagawanta Cahyono
Leon Bhagawanta Cahyono Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Sepakbola

Penulis olahraga khususnya sepakbola dan badminton

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Luton Town, Kenilworth Road, dan Kisah Manis Pelly Ruddock Mpanzu

28 Mei 2023   14:05 Diperbarui: 28 Mei 2023   21:39 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenilworth Road, Kandang Luton Town dengan Segudang Kisah Menarik (Gambar dari Twitter @LutonTown)

Tanggal 27 Mei 2023 menjadi akhir dari kompetisi EFL Championship musim 2022/23. Musim EFL Championship ini diakhiri dengan laga playoff untuk memperebutkan tiket promosi ke Premier League musim 2023/24 yang diperebutkan oleh Luton Town, Middlesbrough, Coventry City, dan Sunderland. Laga final playoff yang mempertemukan Luton Town dan Coventry City di Wembley diakhiri dengan kemenangan Luton Town melalui adu penalti sehingga memastikan 1 tiket ke kasta tertinggi sepakbola Inggris untuk Luton.

Kisah Perjalanan 9 Musim

Tentu banyak yang tidak percaya bahwa Luton yang akan tampil di Premier League musim depan adalah tim yang  10 tahun lalu tampil di kasta kelima Liga Inggris (yang merupakan liga non profesional). 

Pada musim 2009/10 menjadi musim di mana Luton untuk pertama kalinya terlempar dari liga profesional setelah dipastikan degradasi dari kasta keempat Liga Inggris pada musim sebelumnya. 

Butuh seorang manajer berpengalaman dalam sosok John Still dan 5 musim untuk Luton akhirnya kembali ke liga profesional yaitu pada musim 2013/14 di mana mereka sukses menjuarai National Conference League untuk memastikan tiket promosi ke EFL League Two atau kasta keempat Liga Inggris.

Kerjasama antara Still dan Luton harus berakhir pada Desember 2015 setelah Luton terjebak di peringkat 17 League Two. Luton pun menunjuk Nathan Jones yang saat itu merupakan pelatih Brighton & Hove sebagai pengganti. Di bawah pelatih asal Wales ini performa Luton meningkat drastis di mana mereka sukses mencapai babak play-off untuk promosi di musim penuh perdana Jones bersama Luton (musim 2016/17). 

Pada musim 2017/18, Luton dipastikan naik ke kasta ketiga Liga Inggris (EFL League One) setelah mengakhiri liga di peringkat kedua. Musim 2018/19 menjadi musim yang spesial bagi Luton karena mereka mampu merebut tiket promosi ke EFL Championship atau kasta kedua sepakbola Inggris setelah menjuarai EFL League One sekaligus menjadi catatan spesial karena artinya Luton mampu promosi 2 kali secara beruntun dalam 2 musim. Promosi ini sekaligus mengantarkan Luton kembali ke divisi kedua setelah absen selama 12 musim.

Masa Luton di EFL Championship tidak berjalan dengan mudah. Di musim perdana mereka, Luton berakhir di peringkat 19 alias hampir saja kembali terdegradasi. Namun, bulan madu antara Luton dengan sang pelatih Nathan Jones terus berlanjut. Nathan Jones yang membawa Luton promosi dari kasta keempat menuju ke kasta kedua ini terus berprogres di EFL Championship hingga pada musim 2021/22 (musim lalu) Luton sukses merebut tiket playoff untuk promosi ke Premier League. Sayangnya, Luton harus tunduk dari Huddersfield di fase semifinal playoff dengan skor 2-1.

Kisah manis Luton pun mencapai puncaknya di musim 2022/23. Luton memang kehilangan pelatih yang sudah membawa mereka promosi dari kasta keempat karena Nathan Jones ditarik oleh Southampton. Walaupun begitu, Luton pun tetap menjalankan musim dengan baik di bawah pelatih asal Wales lainnya yaitu Rob Edwards. 

Luton mampu berakhir di peringkat 3 sehingga kembali memastikan tiket playoff untuk memperebutkan tiket terakhir ke Premier League. Dalam perjalanannya, Luton menaklukan Sunderland di babak semifinal dengan agregat 3-2 dan di final yang diselenggarakan di Wembley, Luton mampu mengalahkan Coventry di babak adu penalti.

Kemenangan atas Coventry ini memastikan tiket promosi untuk Luton sekaligus memastikan promosi pertama Luton ke Premier League. Luton terakhir kali bermain di kasta tertinggi Liga Inggris di musim 1991/92, tepat 1 musim sebelum nama kompetisi berubah menjadi Premier League.

Kenilworth Road, Stadion Luton dengan Segudang Cerita Menarik

Kenilworth Road, Kandang Luton Town dengan Segudang Kisah Menarik (Gambar dari Twitter @LutonTown)
Kenilworth Road, Kandang Luton Town dengan Segudang Kisah Menarik (Gambar dari Twitter @LutonTown)

Promosinya Luton Town ke Premier League pun memastikan bahwa Luton akan menjadi tim yang memiliki stadion dengan kapasitas terkecil di Premier League. Kenilworth Road yang merupakan kandang Luton Town ini hanya memiliki kapasitas 10.356 orang alias lebih kecil dari Vitality Stadium miliki Bournemouth yang juga "hanya" mampu menampung 11.307 orang.

Kenilworth Road pun masih belum memenuhi standar untuk Premier League. Bukan masalah kapasitas melainkan fasilitas yang belum memadai untuk kegiatan penyiaran. Untuk Premier League musim depan, Luton perlu melakukan perbaikan di Kenilworth Road yang meliputi perbaikan area untuk penyiaran (kamera dan segala fasilitas siaran), lampu stadion, dan fasilitas untuk media yang ditaksir membutuhkan biaya 8-10 juta Poundsterling. Namun, uang tersebut tentu tidak seberapa mengingat Luton mendapatkan hampir 200 juta Pounds setelah mampu merebut tiket promosi via jalur playoff.

Kenilworth Road ini pun menjadi stadion yang menarik karena stadion satu ini masih mempertahankan gaya seperti jaman dahulu kala di mana stadion Kenilworth ini masih menempel pada rumah penduduk bahkan Oak Road Stand yang menjadi tempat masuknya fans lawan dihimpit oleh rumah penduduk dan membuat seolah fans melewati teras rumah. Stadion ini pun masih mempertahankan gaya lama di mana stadion pada jaman dahulu memang kebanyakan menempel atau dekat dengan pemukiman penduduk.

Tentu akan menjadi pemandangan menarik di Premier League musim depan di mana tim sekelas Manchester City, Manchester United, Arsenal, Liverpool, dan Chelsea akan tampil di "halaman belakang" rumah penduduk Luton.

Kisah Manis Pelly Ruddock Mpanzu

Di balik kisah promosi yang menarik dan stadion yang "unik" terdapat 1 lagi kisah mengagumkan di balik promosi Luton Town. Promosi Luton Town ke Premier League sekaligus menjadi rekor pribadi bagi Pelly Ruddock Mpanzu di mana pemain asal Kongo ini menjadi pemain pertama yang promosi dari kasta non liga profesional menuju ke Premier League dengan tim yang sama. Mpanzu pertama kali bergabung dari West Ham ke Luton pada musim 2013/14 saat Luton masih bermain di National Conference League. Di musim tersebut pula, Luton sukses meraih tiket promosi ke League Two.

Pelly Ruddock Mpanzu terus menjadi pemian kunci bagi Luton baik saat di liga non profesional hingga saat tampil di EFL Championship bahkan seiring dengan performa gemilang Mpanzu di ajang Championship ini, ia mendapatkan panggilan perdananya untuk membela timnas Kongo di ajang laga persahabatan di tahun 2021.

Mpanzu yang menjadi pemain kunci di Luton pun akhirnya akan memetik buah manis setelah Luton memastikan tiket promosi ke Premier League sekaligus menjadi pengalaman perdananya apabila nantinya ia dipertahankan dan diturunkan oleh sang pelatih di kasta tertinggi sepakbola Inggris ini.

Kisah promosi Luton ini tentu akan menjadi kisah yang begitu menarik dan tentu tidak mudah untuk dicapai oleh tim-tim lain di musim-musim yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun