Imanol Aguacil dan Buah Manis Real Sociedad

Real Sociedad adalah salah satu tim asal Spanyol yang berbasis di kota San Sebastian, Basque. Hingga pekan ke 33, Real Sociedad masih duduk nyaman di zona Liga Champions bahkan baru saja menumbangkan salah satu raksasa Spanyol yaitu Real Madrid dengan skor 3-1. 

Hasil ini membuat jarak poin La Royal dengan Villarreal yang ada di peringkat ke 5 makin melebar.

Perjalanan Naik Turun Real Sociedad

Sociedad menjadi tim yang memiliki perjalanan naik turun yang sangat menarik khususnya di abad ke-21 ini. Real Sociedad pernah merasakan menjadi runner up Liga Spanyol pada musim 2002/03 di bawah kepelatihan Raynald Denoueix asal Prancis. Posisi ini adalah prestasi terbaik Real Sociedad di abad ke-21.

Namun, pada musim 2006/07 Real Sociedad harus terdegradasi pasca terdampar di peringkat 19 liga dengan torehan 35 poin. Real Sociedad pun harus menghabiskan musim 2007/08 di divisi kedua. 

Mereka menghabiskan total 3 musim di Segunda Division setelah sukses promosi pada musim 2009/10 di bawah asuhan Martin Lasarte. Di musim 2009/10 ini, Sociedad sukses menduduki peringkat 1 Segunda Division untuk memastikan promosi langsung.

Setelah itu, perjalanan Real Sociedad di La Liga cukup terjal. Musim perdana setelah promosi, Sociedad berakhir di peringkat 15. Awal musim 2011/12, Real Sociedad menunjuk Philippe Montanier sebagai pelatih baru mereka. 

Di musim ini, Sociedad memang berakhir di peringkat 11. Namun pada musim 2012/13, seolah keberuntungan Sociedad memang bersama pelatih asal Prancis. 

Philippe Montanier sukses membawa Real Sociedad berakhir di peringkat ke-4 atau posisi terakhir untuk dapat merebut tiket Liga Champions walaupun pada saat itu harus melalui jalur play off.

Naas, Philippe Montanier memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya bersama Real Sociedad. Ia memutuskan pulang ke Prancis untuk menukangi Rennes. Real Sociedad sukses memenangi fase play off dengan menyingkirkan Olympique Lyon namun di fase grup nasib mereka berakhir tragis dengan hanya mampu mengkoleksi 1 poin.

Setelah Montanier, tepatnya dari awal musim 2013/14 hingga akhir tahun 2018, Real Sociedad beberapa kali berganti pelatih. Mereka pernah menunjuk Jagoba Arrasate, David Moyes, Eusebio Sacristian, dan Asier Garitano. Di bawah pelatih-pelatih ini, tim asal Basque ini naik turun di papan tengah La Liga.

Imanol Aguacil Sebagai Pelatih Real Sociedad

Imanol Alguacil ditunjuk sebagai pelatih permanen Real Sociedad pada akhir Desember 2018 untuk menggantikan Asier Garitano yang dipecat seiring dengan rentetan hasil buruk. 

Sebelum ini, Alguacil juga pernah menjadi pelatih utama walaupun hanya berstatus caretaker pada musim 2017/18 untuk menggantikan Eusebio Sacristian. Sebelum menjadi pelatih kepala tim utama Real Sociedad, Imanol Alguacil adalah pelatih dari tim Real Sociedad B (tim akademi Real Sociedad).

Musim 2019/20 menjadi musim perdana Alguacil menangani Real Sociedad dari awal musim. Di musim ini, Real Sociedad berakhir di peringkat 6. Spesialnya, musim perdana Alguacil dihiasi dengan kelolosan Real Sociedad ke final ajang Copa del Rey yang baru dimainkan pada April 2021 akibat pandemi Covid-19. 

Di final ini, Sociedad sukses menumbangkan Athletic Bilbao dengan skor 1-0 yang menjadikan trofi perdana untuk Real Sociedad setelah terakhir kali mendapat trofi Copa del Rey juga pada tahun 1987.

Setelah musim perdana yang cukup baik ini, Alguacil sukses membawa Sociedad menjadi tim yang konsisten berada di persaingan di zona kompetisi antar klub Eropa. Berturut-turut di musim 2020/21 dan 2021/22 Sociedad berakhir di peringkat 5 dan 6 yang membuat Sociedad lolos ke kompetisi UEFA Europa League. 

Di musim 2022/23, Real Sociedad di bawah Alguacil terus berprogres dan kini tengah menduduki peringkat ke 4 klasemen La Liga. Bila performa ini mampu konsisten hingga 5 laga terakhir bukan tidak mungkin Real Sociedad akan kembali ke Liga Champions setelah lebih dari 10 tahun. 

Hasil positif ini tidak terlepas dari kecerdasan taktik dari Imanol Alguacil yang menggunakan taktik sepak bola menyerang yang mengandalkan operan variatif dan kreatifitas para pemain tengah. 

Saat menyerang, seluruh pemain diharuskan untuk dapat terlibat dalam proses membangun serangan. Alex Remiro sebagai kiper menjadi salah satu pemain krusial yang memulai permainan menyerang dari lini belakang Sociedad dengan umpan-umpannya yang bervariasi. 

Selain itu, gelandang bertahan yang diisi oleh Martin Zubimendi menjadi penghubung antara lini belakang dengan pemain di tengah, sayap, dan depan.

Tidak hanya membangun dari belakang, lini tengah Sociedad diisi oleh para pemain kreatif yang mampu membuka jalur serangan ataupun memberikan umpan-umpan cantik bagi pemain di lini depan. 

Belum lagi, para pemain sayap seperti Mikel Oyarzabal dan Takefusa Kubo yang mampu berlari cepat untuk membuka peluang dari sisi sayap. 

Taktik yang mengandalkan pergerakan cepat, akurasi dan kreativitas umpan, dan positioning yang tepat terbukti cocok dengan Real Sociedad dan mampu membuahkan hasil positif di liga.

Secara pertahanan, para pemain depan pun dituntut untuk turut terlibat dalam pertahanan dengan memberikan pressing kepada para pemain bertahan. Taktik ini dilengkapi dengan kerapian lini pertahanan di mana jika ada 1 bek sayap yang berlari maka bek sayap lainnya akan turun ke belakang untuk membantu bek tengah. 

Selain itu, Zubimendi juga akan menjadi pemain yang terlibat dalam pertahanan untuk memastikan bahwa pertahanan Sociedad memiliki personel yang cukup untuk menahan serangan lawan. Taktik ini terbukti ampuh karena Sociedad selalu menjadi 5 tim dengan pertahanan terbaik di La Liga.