Tanggal 15 April 2023, Aston Villa menjamu salah satu tim kejutan di papan atas Liga Inggris. Tim tersebut adalah Newcastle United yang bertengger di zona Liga Champions klasemen sementara. Laga tersebut berakhir dengan skor telak 3-0 untuk kemenangan The Villans sekaligus membawa tim satu ini semakin mendekat ke zona Liga Champions.
Keputusan Gila Unai Emery
Kisah ini akan dimulai pada akhir Oktober dan awal November 2022. 20 Oktober 2022, Aston Villa resmi memecat Steven Gerrard dari kursi kepelatihan Aston Villa usai mengukir serangkaian hasil buruk. Dalam 11 laga di bawah Gerrard, Aston Villa hanya mampu mengukir 2 kemenangan, 3 seri, dan 6 kekalahan. Hasil ini membawa Aston Villa jatuh ke area zona degradasi tepatnya di peringkat 16 klasemen.
Kejutan terjadi pada 1 November 2022, Aston Villa menunjuk Unai Emery asal Spanyol sebagai pelatih terbaru mereka. Keputusan ini boleh dibilang mengejutkan karena Emery adalah pelatih dengan profil yang tinggi dengan portofolionya sebagai pelatih meliputi tim-tim papan atas di Eropa.Â
Nama Emery mulai naik semenjak menangani Valencia dari tahun 2008 hingga 2012. Pasca Valencia, ia melatih salah satu tim papan atas Rusia, Dynamo Moscow walau hanya dalam beberapa bulan saja. Selanjutnya Emery menangani Sevilla selama 3,5 tahun; PSG selama 2 tahun; Arsenal selama 1 tahun lebih sedikit; dan terakhir adalah Villarreal selama 2 tahun lebih sebelum akhirnya mundur untuk menerima job dari Aston Villa.
Keputusan ini awalnya disebut-sebut sebagai keputusan yang gila. Wajar, Unai Emery merupakan sosok pelatih yang terbiasa menangani  tim yang merupakan langganan di zona Eropa. Hal inilah yang tidak terjadi pada Aston Villa. Dalam 3 musim terakhir setelah promosi dari divisi kedua, Aston Villa saja tampak kesulitan untuk menembus posisi 10 besar. Di mana posisi Aston Villa di 3 musim terakhir secara berturut-turut adalah 17;11;14.
Bukti Kejelian Dua Pihak
Hingga pertengahan April 2023 ini, keputusan Aston Villa menunjuk Unai Emery pun berbuah manis. Aston Villa mampu mendobrak klasemen sementara dengan mengumpulkan 50 poin di mana 38 di antaranya adalah sumbangan sang pelatih baru. Sumbangan 38 poin ini adalah jumlah poin terbanyak nomor 3 sejak Emery mulai menangani Aston Villa. Jumlah poin ini hanya kalah dari 2 tim yang bersaing memperebutkan titel juara Liga Inggris yaitu Arsenal dan Manchester City.
Di bawah Unai Emery, Aston Villa menunjukkan peningkatan performa yang luar biasa. Kontras dengan performa The Villans di bawah Steven Gerrard, Aston Villa di bawah Emery sudah mengukir 12 kemenangan, 2 seri, dan 4 kekalahan. Spesialnya lagi, dalam 8 laga terakhir Aston Villa belum tersentuh kekalahan dengan hasil 7 kemenangan dan 1 seri. 4 kekalahan Aston Villa di bawah Emery pun terjadi melawan tim yang secara materi skuad cukup kuat yaitu Manchester City, Arsenal, Liverpool, dan satu tim kejutan yaitu Leicester.
Rangkaian hasil positif ini membuktikan bahwa Unai Emery melakukan keputusan yang sangat tepat dalam menentukan klub untuk dilatih olehnya. Unai Emery mengerti bahwa The Villans memiliki deretan pemain berkualitas dan juga pemain muda penuh potensial di segala lini.
Di sisi belakang, ada kiper utama Argentina yaitu Emi Martinez dan back up dari Martinez pun sosok yang cukup tangguh dalam diri Robin Olsen. Di lini belakang, Aston Villa memiliki Matty Cash dan Ashley Young di sisi kanan. Untuk memperdalam skuad, Aston Villa juga merekrut Alex Moreno dari Real Betis sebagai bek kiri bersama dengan Lucas Digne. Di sisi bek tengah, pasangan Tyrone Mings dan Ezri Konsa menjadi duo andalan Emery namun cadangannya pun tak kalah mantap dengan Diego Carlos dan Calum Chambers.
Di lini tengah, Emery memiliki John McGinn, Emi Buendia, Philippe Coutinho, dan Leander Dendoncker yang cukup berpengalaman ditambah dengan pemain muda nan potensial dalam Douglas Luiz, Boubacar Kamara, dan salah satu pemain yang sempat menjadi incara banyak klub yaitu Jacob Ramsey. Belum lagi keberadaan pemain sayap Leon Bailey.
Di lini depan, Ollie Watkins bertransformasi menjadi seorang penyerang yang sangat tajam di mana pemain satu ini sukses menjadi top skorer dan top assist di klub Aston Villa dengan torehan 14 gol dan 6 assist. 12 gol di antaranya tercipta dalam 17 laga di bawah asuhan Unai Emery. Watkins sendiri memiliki pelapis tangguh dalam sosok Bertrand Traore dan Jhon Duran.
Unai Emery dengan ketajaman matanya terbukti sukses dengan skuad yang gagal di bawah asuhan Gerrard. Selain membuktikan ketajaman Emery dalam melihat potensi skuad yang dimilikinya, kebangkitan Aston Villa juga menunjukkan kapabilitas Unai Emery sebagai pelatih apalagi mengangkat Aston Villa yang sejauh ini kesulitan untuk kembali ke zona asli mereka yaitu di persaingan zona Eropa.
Dari tim yang kesulitan untuk menang menjadi tim dengan rentetan kemenangan, hasil ini jelas meningkatkan menumbuhkan portofolio Emery sebagai pelatih. Hasil ini jelas akan memberikan optimisme pada pendukung Aston Villa. Seiring dengan optimisme yang bertumbuh, tentu beban yang diemban sang pelatih akan makin besar khususnya pada musim 2023/24 mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H