Mohon tunggu...
Leon Bhagawanta Cahyono
Leon Bhagawanta Cahyono Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Sepakbola

Penulis olahraga khususnya sepakbola dan badminton

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pengalaman Baru Vincent Kompany dan Promosi Burnley

8 April 2023   10:59 Diperbarui: 10 April 2023   12:04 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim 2021/22 menjadi musim yang kurang mengenakkan bagi Burnley. Klub berjuluk The Clarets ini akhirnya mengalami degradasi setelah 6 musim beruntun berada di Premier League. Burnley mengakhiri musim di posisi 18 sekaligus memastikan tim satu ini tampil di EFL Championship di musim 2022/23. Di musim yang sama pula, Burnley mengakhiri kerjasama mereka dengan pelatih mereka selama 9,5 musim sekaligus orang yang berperan membawa Burnley naik untuk pertama kalinya ke kasta tertinggi di era Premier League yaitu Sean Dyche.

Pergerakan Agresif di Bursa Transfer

Awal musim 2022/23, Burnley menunjuk pelatih baru untuk memimpin tim. Nama tersebut adalah Vincent Kompany, eks bek dan kapten Manchester City yang sebelum ini ia adalah pelatih dari klub Belgia, Anderlecht. Kompany memboyong pula salah satu pemain legenda, Craig Bellamy, sebagai asisten. Di saat yang bersamaan Burnley juga melakukan penyegaran skuad.

Burnley menjual beberapa pemain agar mendapatkan uang segar untuk bergerak di bursa transfer. Pemain yang dijual adalah Nathan Collins (24,3 juta Euro; Wolverhampton), Maxwel Cornet (20,7 juta Euro; West Ham), Dwight McNeil (17 juta Euro; Everton), Nick Pope (11 juta Euro; Newcastle), dan meminjamkan Wout Weghorst (2,96 juta Euro; Besiktas). Total Burnley mendapatkan uang segar sejumlah 76,46 juta Euro dari melepas 5 pemain ini. Tidak hanya menjual, mereka juga melepas beberapa pemain senior yaitu Ben Mee, Ashley Westwood, Kevin Long, Wayne Hennessey, dan James Tarkowski. 

Catatan istimewa dari pelepasan ini adalah pemain yang dilepas baik itu karena kontrak habis ataupun dibeli oleh klub lain hanya ada 3 pemain yang usianya 25 tahun ke bawah yaitu Nathan Collins, Maxwel Cornet, dan Dwight McNeil. Sisanya berusia minimal 29 tahun. Hal ini membuktikan komitmen Burnley untuk melakukan penyegaran skuad.

Burnley juga bergerak cukup agresif di bursa transfer untuk mengganti para pemain yang lepas itu. The Clarets membeli 11 pemain di bursa musim panas, 4 di bursa musim dingin, ditambah dengan meminjam 6 pemain dengan total rekrutan sebanyak 21 orang.

11 pemain yang direkrut Burnley di musim panas adalah Arijanet Muric, Denis Franchi, Vitinho, Josh Cullen, Samuel Bastien, Scott Twine, Anass Zaroury, Darko Churlinov, Benson Hedilazio, CJ Egan-Riley, dan Luke McNally.

Di bursa musim dingin, Burnley kembali memperkuat skuad dengan merekrut Hjalmar Ekdal, Ameen Al-Dakhil, dan Lyle Foster. Pemain yang direkrut oleh Burnley ini semuanya memiliki rentang usia 25 tahun ke bawah kecuali Josh Cullen, Samuel Bastien, dan Benson Hedilazio. Hebatnya lagi hanya ada 1 pemain yang direkrut dengan harga di atas 5 juta Euro yaitu Lyle Foster.

6 pemain yang dipinjam oleh Burnley adalah pemain-pemain muda dengan segudang potensi yaitu Taylor Harwood-Bellis, Jordan Beyer, Ian Maatsen, Nathan Tella, Michael Obafemi, dan Halil Dervisoglu. Para pemain yang dipinjam ini semuanya berusia 23 tahun ke bawah.

Di Burnley pula, beberapa dari mereka mampu menunjukkan performa terbaiknya. Nama tersebut adalah Taylor Harwood-Bellis, Jordan Beyer, Ian Maatsen, dan Nathan Tella yang menjadi pemain krusial Burnley di bawah asuhan Kompany.

Kembalinya The Clarets ke Premier League

Burnley menjalani musim mereka di divisi kedua dengan sangat meyakinkan. Per tanggal 8 April 2023 ini, Burnley memastikan menjadi tim pertama yang promosi ke Premier League dengan sisa 6 laga.

Hal ini terjadi pasca Burnley sukses menundukkan Middlesbrough dan Luton Town yang hanya mampu memetik hasil imbang membuat poin Burnley sudah tidak dapat dikejar lagi oleh tim di peringkat ketiga.

Burnley pun sejauh ini baru tersentuh 2 kekalahan di ajang EFL Championship menjadikan mereka memiliki jumlah kekalahan jauh lebih sedikit dibanding tim lainnya di kompetisi ini. 2 tim yang mampu memberikan luka untuk tim asuhan Vincent Kompany ini adalah Sheffield United dan Watford.

Namun, di luar itu Burnley di bawah Kompany benar-benar sulit untuk ditaklukan bakan Kompany meraih gelar Manager of the Month sebanyak 4 kali yaitu di bulan Oktober serta 3 kali beruntun dari Desember hingga Februari.

Satu apresiasi untuk Vincent Kompany adalah tranformasi yang di bawanya menuju Burnley. Di bawah Sean Dyche, Burnley memainkan taktik defensif dengan mengandalkan serangan balik cepat.

Taktik ini memang terbilang cukup sukses di Burnley karena mereka mampu bertahan cukup lama di Premier League dengan skuad seadanya. Di bawah Kompany, Burnley mengubah gaya permainan menjadi lebih hidup. Strategi Kompany menekankan pada permainan menyerang dengan pergerakan sayap yang aktif.

Pergerakan aktif sayap ini pun membuahkan hasil yang sangat manis karena di ajang EFL Championship para pemain sayap ini menjadi pemain yang punya kontribusi gol tertinggi. Dimulai dari Nathan Tella yang menjadi top skorer tim dengan 17 gol dan 4 assist. Partner Tella di sisi lain, Anass Zaroury, juga sudah mengemas 6 gol dan 5 assist.

Para backup di sisi sayap pun kontribusinya cukup banyak dengan pemain senior Johann Gudmundsson yang mengemas 2 gol dan 6 assist serta Benson Hedilazio dengan 8 gol dan 3 assist.

Para bek sayap utama pun tidak ketinggalan memberi kontribusi. Bek kanan utama sekaligus salah satu pemain lama Burnley, Connor Roberts, sudah mencetak 4 gol dan 3 assist. Bek kiri pinjaman dari Chelsea, Ian Maatsen, malah lebih ganas lagi dengan kontribusi 4 gol dan 6 assist.

Tidak hanya sisi sayap, para pemain tengah pun berkontribusi besar dalam mengalirkan bola ke depan. Hal ini tampak dari kontribusi assist dari 2 pemain tengah andalan yaitu Josh Brownhill dengan 8 assist sekaligus top assist di klub serta Josh Cullen dengan 3 assist.

Permainan yang jauh lebih hidup terbukti sukses membawa Burnley kembali ke liga tertinggi di Inggris. Vincent Kompany membuktikan bahwa dirinya adalah seseorang yang capable sebagai pelatih.

Akhir kata, selamat atas kembalinya Burnley ke Premier League. Semoga saja Vincent Kompany mampu menunjukkan taringnya bersama Burnley di Premier League musim 2023/24.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun