Februari 2023 menjadi pekan yang cukup penting bagi tim badminton di berbagai belahan dunia. Pasalnya, berbagai turnamen kontinental diselenggarakan pada pekan-pekan di bulan ini. Tidak hanya soal turnamennya sendiri melainkan juga karena turnamen-turnamen ini merupakan ajang kualifikasi untuk memperebutkan tiket Sudirman Cup 2023. Pada tanggal 14-19 Februari 2023 sedang diselenggarakan Badminton Asia Mixed Team Championship di Dubai, UAE. Turnamen ini juga menjadi ajang kualifikasi ke Sudirman Cup di mana hanya tim yang lolos hingga semifinal lah yang mampu mendapatkan tiket menuju Sudirman Cup.
Tim Indonesia sendiri mampu mengakhiri permainan di Grup C sebagai juara grup dengan mengalahkan Bahrain, Syria, Lebanon, dan Thailand. Di babak 8 besar ini, Indonesia bertemu dengan Korea Selatan yang menjadi runner-up grup A di bawah China. Sayangnya, di babak ini pula mereka takluk dari Korea Selatan dengan skor 1-3 yang membawa Korea Selatan menuju semi final sekaligus memupus asa Indonesia untuk tampil di Sudirman Cup menjadikan Indonesia absen untuk pertama kalinya di ajang Sudirman Cup sejak awal pembentukannya di 1989.
Laga Indonesia vs Korea Selatan dibuka dengan keunggulan 1-0 untuk Indonesia setelah Chico Aura Dwi Wardoyo mampu mengalahkan tunggal putra Korea Selatan Lee Yun-gyu dengan skor 21-17 21-16. Hasil ini jelas menjadi pembuka jalan yang cukup baik.
Namun, di laga kedua yang mempertarungkan Putri Kusuma Wardhani dengan Kim Ga-eun. Putri harus mengakui keunggulan Kim dengan skor 17-21 21-14 12-21 menjadikan skor sama kuat 1-1.
Kejutan terjadi di laga ketiga yang mempertandingkan sektor unggulan Indonesia yaitu ganda putra. Indonesia yang memainkan ganda putra nomor 1 dunia yaitu Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto harus ditekuk oleh pasangan Korea Selatan Kim Won-ho dan Na Sung-seung dengan skor 21-16 13-21 16-21 yang tidak hanya memberikan kejutan bagi seluruh penggemar bulutangkis Indonesia namun juga membuat Indonesia kini menjadi tertinggal 1-2.
Keterpurukan ini pun berlanjut di sektor ganda putri yang memainkan laga antara Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti melawan Baek Ha-na dan Lee So-hee. Pada pertandingan ini, pun Apri/Siti mengalami kekalahan bahkan dengan skor yang cukup telak dan dalam 2 game langsung yaitu dengan skor 14-21 dan 9-21. Hasil ini menjadikan skor 1-3 untuk keunggulan Korea Selatan dan sekaligus menyingkirkan Indonesia dari ajang Badminton Asia Mixed Team Championship tahun ini.
Kekalahan ini menjadi pil pahit bagi tim Indonesia yang akhirnya tidak akan merasakan kompetisi Piala Sudirman tahun ini. Hasil ini tentu perlu menjadi bahan evaluasi untuk seluruh jajaran pemain, staff pelatih, dan staff pengurus PBSI. Tidak hanya soal tidak lolos, namun kekalahan ini juga terbilang memalukan karena secara peringkat pemain, para pemain Indonesia lebih tinggi daripada lawan mereka yaitu Korea Selatan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari beberapa sektor yaitu:
1. Sektor Tunggal Putri
Sektor ini menjadi sektor terlemah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Sektor yang sempat melahirkan sosok juara dunia dalam Susi Susanti kini masih belum mampu mencetak individu yang mampu mengangkat sektor ini. Andalan Indonesia saat ini Gregoria Mariska Tunjung pun masih belum kunjung menemukan konsistensinya bahkan di turnamen mayor seringkali disingkirkan oleh peringkat di bawahnya. Sektor ini jelas perlu ada semacam evaluasi mendalam baik dari psikologis dan fisik pemain, program latihan, dan pemantauan kemajuan pemain.
2. Sektor Tunggal Putra