Sejarah Liga Spanyol mencatat hanya ada 3 tim yang tidak pernah terdegradasi dari divisi tertinggi per sepak bola an Spanyol. dua di antaranya adalah tim terpopuler di Spanyol bahkan dunia yaitu Real Madrid dan Barcelona namun tentu tidak banyak yang menyangka bahwa nama ketiga adalah Athletic Bilbao, klub asal wilayah Basque dengan kebijakan transfer yang unik.
Sejarah mencatat bahwa awalnya di kota Bilbao terdapat dua klub yaitu Bilbao FC yang dibentuk oleh para pekerja asal Inggris yang tinggal di Bilbao dan Athletic Club yang dibentuk oleh para pelajar asal Bilbao yang kembali ke negaranya setelah mengenal sepakbola di Inggris. Intinya, Inggris memiliki peranan dalam pembentukan sepakbola di kota Bilbao.Â
Kedua tim ini memang bersaing sebagai rival di lapangan hijau namun di luar lapangan kedua klub ini memiliki hubungan yang baik hingga akhirnya membentuk kombinasi tim yang dinamai Club Bizcaya untuk mengikuti ajang Copa de la Coronacion (Pendahulu Copa del Rey) pada 1902 di mana mereka sukses menjadi juara di ajang tersebut.
Pada 1903, Bilbao FC memutuskan untuk melebur dengan Athletic Club menjadikan klub ini Athletic Bilbao yang kita kenal saat ini. Dalam perjalanannya Bilbao menjadi salah satu klub yang memiliki banyak gelar khususnya gelar di ajang Copa del Rey.Â
Di ajang Copa del Rey sendiri mereka memiliki 23 gelar (jumlah terbanyak kedua setelah Barcelona yang memiliki 31 gelar Copa del Rey). Di kompetisi La Liga, Bilbao memiliki 8 gelar walau gelar terakhirnya mereka rengkuh pada 1983-84.
Akhirnya, masuk ke topik soal kebijakan transfer yang unik. Bilbao merupakan satu dari sekian klub di dunia yang menerapkan kebijakan cantera bahkan hingga saat ini.Â
Kebijakan ini merupakan kebijakan di mana dalam melakukan transfer atau perekrutan tim hanya mencari pemain yang lahir di wilayah Basque atau memiliki keturunan Basque. Yang dianggap sebagai area dari Basque adalah Biscay, Gipuzkoa, Alava, dan Navarre di Spanyol serta Labourd, Soule, dan Lower Navarre di Prancis.Â
Kebijakan ini tidak hanya berlaku di level tim akademi melainkan juga berlaku untuk tim utama dan hebatnya kebijakan ini masih berlangsung hingga saat ini walaupun di tengah gempuran transfer gila-gilaan klub-klub Spanyol lainnya.
Kebijakan tersebut hanya berlaku untuk pemain sedangkan untuk staff pelatih dapat diambil dari mana saja bahkan pelatih mereka saat ini yaitu Ernesto Valverde berasal dari provinsi Extremadura.Â
Tidak hanya itu, sejumlah pelatih pun berasal dari luar negeri khususnya di awal pembentukan klub ini banyak ditukangi oleh pelatih kepala asal Inggris seperti Billy Barnes yang memberi 3 gelar Copa del Rey dan juga Fred Pentland yang mempersembahkan 2 gelar La Liga dan 5 gelar Copa del Rey. Fred Pentland pun masih menjadi manajer Bilbao tersukses dengan memberikan 7 gelar bagi tim yang bermarkas di San Mames ini.
Kebijakan cantera milik Bilbao ini pun mengundang pujian dan decak kagum dari berbagai pengamat dan penggemar sepakbola saat ini. Walaupun dilakukan secara sangat ketat, tim ini masih mampu untuk bersaing di liga tertinggi Spanyol dan belum pernah terdegradasi.Â
Tidak hanya itu, mereka selalu sukses mengorbitkan talenta-talenta yang mampu mengisi timnas Spayol ataupun di luar Spanyol serta mengekspor talenta-talenta didikan mereka ke berbagai klub besar di Eropa.
Nama-nama pemain Bilbao yang saat ini mengisi skuad Spayol adalah seorang Unai Simon yang menjadi kiper utama, Inigo Martinez, dan Nico Williams. Ada juga sosok Inaki Williams (kakak Nico Williams) yang memilih untuk membela timnas Ghana. Nama-nama beken lainnya yang saat ini ada di Bilbao adalah Iker Muniain yang saat ini menjadi kapten tim, Yeray Alvarez, Oihan Sancet, Alex Berenguer, Raul Garcia, dan Ander Herrera.
Tidak hanya itu, pemain-pemain dari klub ini juga ada yang tampil di liga-liga top Eropa lainnya seperti Kepa Arrizabalaga di Chelsea dan Aymeric Laporte di Manchester City. Nama-nama legenda yang pernah memperkuat Bilbao antara lain adalah Fernando Llorente, Fernando Amorebieta, Andoni Iraola, Markel Susaeta, Aritz Aduriz, Jose Angel Iribar, dan Telmo Zarra.
Akhir kata, di tengah gempuran klub-klub yang melakukan transfer gila-gilaan. Athletic Bilbao mempertahankan identitasnya sebagai klub yang berkonsentrasi pada satu akar yaitu klub yang merekrut dan membina pemain yang hanya berasal dari Basque.Â
Kebijakan ini tentu terbilang gila namun tentunya patut diapresiasi karena dengan kebijakan ini banyak lahir talenta-talenta berkualitas tinggi yang mampu untuk mengisi skuad timnas Spanyol baik dulu, sekarang, maupun kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H