Mohon tunggu...
Leo Kusima
Leo Kusima Mohon Tunggu... profesional -

Tidak lulus SMA karena sekolah disegel rejim suharto. berkecimpung di bidang transportasi (sistim transportasi) Jembatan/Jalan Layang khusus untuk motor dan sepeda

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Penerbangan Angkot Air

16 Mei 2015   16:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:55 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


  • Sekarang airport tax dan fuel charge langsung sudah di tiket, bila penumpang batal karena jalanan macet sehingga terlambat, tiket hangus, seharusnya airport tax dan oil surcharge harus dikembalikan.

  • Angkot air mengapa bisa berkembang demikian cepat?  karena dia mendapat jatah banyak penerbangan.  tapi angkot air licik, kalau penumpang sedikit, maka dia batalkan flightnya dan digabung dengan flight berikutnya, sehingga airline lain tidak bisa minta jatah jadwal penerbangan nkarena flight slotnya habis.

    Seharusnya Dephub periksa, Angkot airline telah membatalkan berapa flightnya?  bila pembatalan sampai 30 %,  (pengalam saya telah mengalami pembatal 3 kali, sebanyak 50%).  Maka jatah jadwal Angkot Air harus dikurangi 30%, dan jatah ini diberikan ke airline lain.  Dan pembatalan penerbangan sekali didenda (diterima pemerintah) misalnya 5 juta rupiah per penerbangan.  Dengan demikian, Low Cost airline pasti tidak berani sembarangan membatalkan penerbangan.  Angkot air selalu maaf terjadi delay karena operasion reason !  Apa itu operation reason ?  mohon penjelasan.

    Kami juga kritik Angkasa Pura, di Soeta setiap terminal ada belalai, tetapi setiap Low Cost airline tidak memakai belalai, apa sebabnya?  karena ditagih mahal jika memakai belalai?  atau AP Soeta dan Angkot air berminat melatih penumpang banyak berjalan kaki agar sehat?  untuk apa belalai (air bridge) dibuat menghabiskan dana pembangunan?

    Terakhir saya mau sampaikan saya kena dampak police pak Menhub yang melarang membeli tiket di airport, saya rapat di Jepara, karena tidak tahu kapan rapat selesai, maka saya tidak beli tiket dulu dan saya berangkat dari Jepara jam 1400 dengan travel, karena perjalanan macet, maka saya tidak beli tiket sebelum sampai di airport A. Yani, saya pikir setelah tiba baru beli online memakai smartphone, eh eh eh, tahu tahunya web site Angkot Air tidak bisa membeli tiket pada hari keberangkatan, akhirnya saya bermalam semalam di Semarang.  Dasar Angkot airline.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
    Lihat Otomotif Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun