Mohon tunggu...
Leo Kurniawan
Leo Kurniawan Mohon Tunggu... -

Lulusan S2 (MBA) di bidang Finance tahun 1997. Karir saat ini Director BSC Indonesia, Jakarta. Hobby di bidang teknologi, kesehatan dan metafisik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Investasi Terbaik : Menyimpan Stem Cells Anda

3 Februari 2010   05:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:07 1568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peribahasa uang bukanlah segala-galanya boleh jadi benar adanya. Selain cinta sejati, uang yang kita simpan untuk keadaan darurat bisa-bisa setelah dicairkan ternyata tidak dapat menolong kesehatan atau nyawa kita.

Lain halnya bila kita juga berinvestasi dengan menyimpan stem cells kita sendiri. Dalam keadaan genting seperti stroke, penyumbatan pembuluh darah, luka kronis dan terjatuh, stem cells tersebut bisa dicairkan dan digunakan untuk menolong kita. Peluang sembuh sangat tinggi.

Dalam keadaan ormal pun, stem cells ternyata sangat ampuh digunakan untuk terapi kecantikan dan kebugaran seperti menghilangkan kerutan wajah dan leher, keindahan kulit, flek hitam, kebotakan, tulang keropos hingga ke problem seksual.

Stem cells merupakan sel induk dalam tubuh, yang mampu melahirkan dan membentuk sel dan organ-organ kita. Sebut saja misalnya sel (organ) pembuluh darah, rambut, kulit, hati, ginjal, tulang, sel darah dan sebagainya.

Semula, stem cells hanya diambil melalui darah pada tali pusar bayi yang baru lahir. Kita-kita yang lahir puluhan tahun lalu tentulah tidak bernasib baik seperti bayi zaman sekarang. Namun jangan kecewa. Dengan perkembangan teknologi kedokteran, stem cells kini bisa diambil dari tubuh orang dewasa, digunakan untuk terapi dan/atau untuk disimpan.

[caption id="attachment_67199" align="alignright" width="225" caption="Diagram Perkembangan Stem Cells"][/caption]

Asal muasal stem cells adalah dari zygota (hasil pembuahan sperma dengan sel telur), dan berkembang menjadi stem cells. Stem cells inilah yang akan melahirkan, berubah bentuk dan fungsi menjadi semua sel-sel dan organ-organ tubuh hingga menjadi bayi. Setelah dewasa, stem cells tersebut tidak habis terpakai semuanya dan masih berada di dalam tulang sumsum dan beberapa jaringan lunak di tubuh kita.

Agar bisa bermanfaat untuk perawatan, stem cells tersebut harus dikeluarkan dengan teknik tinggi dan masuk ke aliran darah atau ke organ yang membutuhkannya. Jumlahnya pun harus mencukupi agar bisa membawa efek penyembuhan.

Menurut Dokter KK Tan, ahli stem cells dari CT Body Science Centre Malaysia, metode pengambilan stem cells secara umum ada tiga yakni :

1.Dari tulang sumsum (bone marrow)

2.Dari lemak dengan cara lipposuction

3.Dari aliran darah tepi (peripheral blood)

Setiap metode mempunyai keunggulan dan kelemahannya. Pada metode pengambilan dari tulang sumsum dan lemak, membutuhkan waktu sangat lama dan sakit. Khusus lipposuction, sering bermasalah dengan jumlah dan kualitas stem cells. Kedua metode ini membutuhkan biaya yang lebih mahal. Namun jenis stem cells yang diambil adalah pluripotent, memiliki kemampuan meregenerasi semua sel dan organ tubuh yang rusak.

Dengan metode peripheral blood, proses pengambilan mudah, cepat dan tidak sakit. Pasien atau pelanggan diberi G-CSF (Neupogen), sejenis protein yang sangat aman dengan tujuan mengeluarkan stem cells dari dalam tulang sumsum dan membiarkannya masuk ke aliran darah. Dengan mesin canggih khusus, stem cells tersebut dipisahkan dan diambil dari darah tepi. Total waktu yang dibutuhkan saat proses pengambilan stem cells hanya sekitar 4-5 jam. Selama proses ini berlangsung, pasien atau pelanggan bebas berbicara, membaca koran atau menonton televisi.

Stem cells yang telah diambil tersebut siap digunakan untuk terapi kecantikan dan/atau penyakit. Stem cells yang tidak (habis) digunakan akan disimpan secara khusus di tabung dan suhu minus 196 derajat celcius. Stem cells tersebut diawasi selama 24 jam tanpa mengenal hari minggu atau libur dan disertifikasi oleh Nextech, National Environmental Balancing Bureau (NEBB), USA

[caption id="attachment_67201" align="alignleft" width="300" caption="Hasil Perawatan Stem Cell Wajah Usia 65 Tahun"][/caption]

Setiap saat bila dibutuhkan, pasien atau pelanggan tinggal menelepon. Pasien bisa menjalani perawatan  stem cells di klinik CT Body Science Centre di Penang,  Malaysia atau klinik mana saja yang ditunjuk sendiri  oleh pasien atau pelanggan. Stem cells akan dikirimkan  ke alamat yang diinginkan.

Kepada peserta seminar Januari lalu, Dr. Tan yang telah  menangani ratusan lebih kasus stem cells, mulai dari  kecantikan hingga ke masalah kesehatan dan penyakit dengan sukses menuturkan, khusus kepada pelanggan  atau pasien dari Indonesia, Dr. Tan menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan Body Science Centre (BSC) Indonesia di Jakarta, memberikan perhatian dan fasilitas berupa penyimpanan stem cells secara gratis selama 7 (tujuh) tahun. Plus, pelanggan atau pasien dapat memperoleh perawatan (suntikan/transplantasi) stem cells sebanyak 2 (dua) kali, agar hasilnya lebih optimal. Fasilitas pengenalan ini tidak bisa ditemukan pada klinik maupun rumah sakit lainnya.

[caption id="attachment_67202" align="alignright" width="250" caption="Pantai Batu Ferringhi, Penang"][/caption]

Mengenai mengapa Penang dipilih sebagai pusat terapi, Dr.Tan menjelaskan Penang memang telahdiakui dunia intenasional sebagai salah satu pusat kesehatan terfavorit dan terbaik, bahkan di atas beberapa negara maju lainnya. Selain itu Penang memiliki keunggulan lain yaitu biaya perawatan yang bisa lebih rendah 2 hingga 5 kali dibandingkan negara lainnya, tanpa mengorbankan sedikitpun kualitas perawatan. Lokasinya yang memiliki pemandangan pantai yang indah cocok untuk terapi stem cells yang membutuhkan ketenangan dan kenyamanan. Apalagi Jakarta-Penang juga tidak jauh.

Sejarah stem cells sendiri sebenarnya telah lama yakni sejak 1950-an. Setelah berkembang, di era kepresidenan George W. Bush, AS melarang penggunaan stem cells akibat masalah etika dan moral. Maklum, ditangan ahli yang kompeten, stem cells bisa digunakan untuk cloning. Umumnya stem cells yang digunakan adalah berasal dari embrio (janin) baik manusia maupun hewan. Mengambil stem cells dari embrio bisa jadi identik dengan pembunuhan, meski embrio yang digunakan “katanya” adalah berasal hasil buangan. Apalagi menggunakan stem cells yang bukan dari diri sendiri rentan terkena tumor/kanker. Akibatnya, penelitian, perkembangan dan perawatan stem cells di negeri Uncle Sam tersebut berhenti.

Negara-negara lainnya seperti China, beberapa Negara Eropa, Singapore dan Malaysia melihat stem cells dari perspektif lain. Manfaatnya yang sangat besar bagi kehidupan manusia, ditambah kemajuan teknologi kedokteran dimana stem cells telah mampu diambil dari tubuh orang dewasa, membuat para peneliti dan dokter terus mengembangkan penggunaan stem cells sebagai penolong manusia.

Kini, di masa pemerintahan Obama, AS memperbolehkan kembali penggunaan stem cells sehingga mulai bermunculan terapi stem cells di sana. Namun, pengalaman perawatan stem cells di negeri James Cameron ini mungkin tidak akan sebaik perawatan di negara-negara yang telah memulainya terlebih dahulu seperti Eropa, China dan Malaysia. AS kalah start.

Pemerintah Indonesia sendiri menyambut baik terobosan terapi stem cells ini dengan membuat Peraturan Menteri Kesehatan (Menkes) No 1092 Tahun 2007. Peraturan ini mengatur kebijakan, standar, pedoman, SOP, dan regulasi tentang stem cell. Hingga kini belum ada klinik spesialis terapi dan penyimpanan stem cells orang dewasa dalam satu paket di Indonesia, bahkan negara lainnya kecuali pada CT Body Science Centre yang dikelola oleh Dr. Tan sendiri.

Melihat manfaat yang bisa diberikan stem cells ini, tidaklah berlebihan bila menyimpan stem cells adalah salah satu keputusan paling bijak kita. Dengan stem cells, tawa ceria kembali bersama keluarga tercinta. Bagi yang ingin menanyakan informasi lebih lengkap bisa hubungi Ms. Rensy di 0818967300. Semoga stem cells bisa membantu anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun