Agar langkah-langkah aksi ini dapat terlaksana dengan baik, saya melakukannya dengan beberapa strategi, yaitu menggunakan model pembelajaran inovatif model problem based learning (PBL). Saya juga memanfaatkan media power point untuk membantu proses pembelajaran. Lalu  memanfaatkan media teknologi inovasi lainnya dalam pembelajaran yaitu media aplikasi wordwall sebagai alat kuis bagi peserta didik. Selanjutnya saya membuat bahan ajar dan LKPD.
Adapun proses aksi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Kegiatan rencana aksi di desain dengan sebaik mungkin menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang inovatif agar para peserta didik lebih memahami materi. Dalam pelaksanaannya peserta didik sangat antusias dan bersemangat dengan kegiatan pembelajaran hari itu.
Mula-mula saya menyampaikan tujuan pembelajarannya, kemudian saya menampilkan sebuah gambar tempat kerupuk sebagai contoh benda konkret bangun ruang gabungan. Peserta didik mengemukakan pendapat tentang cara mengetahui volume tempat kerupuk. Setelah itu saya membagi ke dalam beberapa kelompok. Sebelum melakukan diskusi peserta didik mengerjakan kuis melalui wordwall sebagai syarat mendapatkan LKPD. Kemudian saya melakukan pembimbingan dan penilaian proses. Setelah peserta didik menyelesaikan LKPD mereka melakukan presentasi di depan kelas. Kemudian saya dan peserta didik melakukan evaluasi terhadapat LKPD yang sudah dikerjakan. Langkah selanjutnya adalah bagian penutup. Pada bagian penutup dilakukan penguatan, membuat kesimpulan pembelajaran, evaluasi, refleksi, salam, dan doa penutup.
Dalam mengerjakan evaluasi peserta didik juga sangat antusias mengerjakan evaluasi tersebut dan dapat dikerjakan dengan baik dan tepat waktu. Rata-rata peserta didik sudah memahami materi yang telah disampaikan, hal ini terlihat dari hasil evaluasi yang diperoleh peserta didik.
Pada PPL ini, perangkat yang saya gunakan antara lain ; laptop, Â proyektor, speaker, HP, kamera, dan tripod. Saya juga meminta bantuan kepada teman sejawat untuk mengambil video pada saat pembelajaran.
Saat melaksakan aksi PPL 2 ini saya memerlukan sumber daya seperti pengetahuan mengenai model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Lalu penyusunan media pembelajaran melalui aplikasi Canva. Penyusunan bahan ajar dan LKPD yang menarik melalui aplikasi Canva. Penyusunan soal kuis yang menarik melalui aplikasi wordwall. Serta laptop, HP, dan proyektor.
Manfaat yang dirasakan adalah meningkatnya pemahaman siswa pada materi volume bangun ruang gabungan. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi yang diperoleh sebanyak 90,7% siswa mendapat nilai di atas KKM. Secara keseluruhan hasil pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning (PBL) sangat efektif karena mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Kegiatan aksi ini mendapat respon dari beberapa pihak seperti kepala sekolah dan rekan sejawat. Mereka sangat memberikan dukungan dan respon yang positif terhadap aksi yang saya lakukan. Mereka memberi penguatan positif untuk selalu menerapkan model dan media pembelajaran yang bervariasi. Respon dari peserta didik merasa senang dan bahagia karena proses pembelajaran menerapkan media yang bervariasi dan menarik sehingga pemahaman tentang materi mudah dipahami.
Adapun faktor dari keberhasilan yaitu, dipersiapkannya dengan baik mulai dari rencana pelaksanaan pembelajaran, alat dan media pembelajaran, serta pendekatan kepada peserta didik. Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan akan penguasaan guru terhadap media pembelajaran, metode, model dan langkah-langkah pada rencana pelaksaanaan pembelajaran yang sudah dibuat.
Sebagai seorang guru harus memiliki tanggung jawab untuk menciptakan pembelajaan yang bermakna, kreatif dan inovatif. Oleh karena itu seorang guru harus meningkatkan ketrampilan dan belajar untuk memahami kebutuhan peserta didik serta mengikuti perkembangan zaman.