Vietnam ini lah kunci USA, gerbang yang berhadapan langsung dengan daratan China. Negara yang laju ekonominya imbangi Tiongkok, sudah berdekade bermusuhan dengan China, bahkan krisis terakhir, perebutan perairan menyebabkan pengusiran massal warga Tiongkok.
Sinyal nyata lain krisis kawasan adalah problem Rohingya Myanmar, yang muncul laksana bom yang dipicu.
Setelah ISIS Suriah-Irak dipukul mundur oleh kubu Iran dukungan Rusia, sesuai prediksi banyak analis, tak butuh lama, krisis Asia Timur semakin menguat.
Tetiba semua media USA dan pro NATO mengangkat Rohingya, kemunculan ISIS Marawi. Tentunya disikapi Tiongkok dengan upgrade pangkalan pulau buatan di perairan Natuna Utara.
Begitu pula pionnya Kim Jong Un Korut, mulai menggertak seluruh kawasan. Belum lagi Myanmar yang selama ini miliki hubungan teknologi nuklir dengan Rusia, semakin terjepit, dan tentunya sudah menetapkan opsi kubu.
India juga jadi penentu, kedekatannya dengan Vietnam dalam eksplorasi energi, satelit, dan pertahan juga mengancam Tiongkok.
Dari semua kondisi itu, jelas Asia Tenggara sedang/tengah berada dalam proxy war. Bila tak waspada, kemelut nasional Indonesia, dapat di desain menjadi prahara kawasan.
Permainan sama di Suriah, diterapkan pada Myanmar, menggenerasi intervensi langsung beberapa negara Asean  atas Myanmar. Tak terelakkan, era kegelapan akan dimulai diseluruh Asia Tenggara.
"those who not learn from history are doomed to repeat it"------- Santayana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H