Mohon tunggu...
Humaniora

Kuatkah Pasukan Cyber NU?

9 Mei 2016   11:13 Diperbarui: 9 Mei 2016   11:42 1328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NU Nahdhotul Ulama_Sumber_islam-institute.com_

Pasukan Cyber Nahdiyin, garda dunia maya dari organisasi keagamaan besar Nahdhotul Ulama atau NU, mungkin bukan hal baru ditelinga masyarakat Indonesia (atau bisa saja masih terdengar asing). Ternyata menarik perhatian banyak media internasional, bahkan tersiar kabar di berbagai situs berita asing, pasukan Cyber NU ini meng-counter propaganda ISIS, melawan paham intoleran, dan menyampaikan teologi damai.

Selama ini, baik NU ataupun sayapnya Banser NU memang memiliki beberapa situs resmi dan juga saluran TV berbasis web untuk menyampaikan pesan damai dalam perspektif NU. Namun pasukan cyber ini merupakan pendekatan lebih jauh lagi, disampaikan bahwa sekitar 500 anggota NU memang sedang berperang di dunia maya.

Kabarnya pasukan cyber NU atau kadang disebut Ansor Cyber Army, memiliki markas di Jakarta dan sebagian lagi tersebar di daerah-daerah, namun berkoordinasi intens untuk mengantisipasi propaganda ISIS maupun penyebaran paham intoleran di Indonesia.

Namun seberapa kuat dan berpengaruhkah pasukan cyber NU ini? Tentu akan sulit menjelaskan kekuatan dunia maya yang jelas sangat abstrak, tapi pengaruhnya jelas terasa, meski sebagian mungkin tidak menyadari pertarungan dunia maya ala Jaka Tingkir Vs Arya Penangsang.

Dalam jejaring sosial media (Sosmed), gerakan pasukan cyber ini cukup aktif, menyampaikan pesan damai toleran dengan pemberian contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari Nahdiyin. Tapi tak sedikit pula yang gencar adu filsafat teologis di berbagai situs untuk menanggapi situs rivalnya, terkadang seperti berbalas pantun.

Mungkin pembaca budiman pernah menemukan foto-foto seperti di bawah saat berselancar di jejaring Sosmed, pesan khas toleransi nusantara yang digambarkan oleh NU. Foto pertama tentang Ansor dan Banser NU yang turut menggotong keranda Imam Katolik, tentu saja banyak simpati yang mengalir dari bentuk toleransi yang digambarkan NU.

banser-nu-gotong-keranda-imam-katolik-sumber-facebook-57300755f77a619b06ec80bc.jpg
banser-nu-gotong-keranda-imam-katolik-sumber-facebook-57300755f77a619b06ec80bc.jpg
Banser NU Gotong Keranda Imam   katolik_Sumber_facebook

Gambaran lain yang juga sering muncul adalah elemen NU yang memberikan rasa aman kepada minoritas dengan menjaga rumah ibadah.

gp-ansor-jaga-gereja-sumber-rofiqmedia-com-57300917379773c80414710c.jpg
gp-ansor-jaga-gereja-sumber-rofiqmedia-com-57300917379773c80414710c.jpg
GP Ansor jaga gereja_sumber_rofiqmedia.com_

Paling fenomenal tentunya, almarhum Riyanto, Banser NU yang tewas saat menjaga Gereja Ebenhaezer pada 2000 lalu. Tak ada yang mampu menyangkal, pengorbanan Riyanto melukiskan kecintaan NU pada kemanusiaan, Riyanto tewas karena memeluk bom untuk melindungi umat kristiani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun