Milisi Nelayan sansha Tiongkok sedang latihan militer. Sumber: Xinhua
Ketika kapal patroli TNI berpapasan dengan kapal nelayan Tiongkok, tak akan pernah menjadi situasi yang simpel, karena nelayan Tiongkok bukanlah nelayan pukat kebanyakan, namun merupakan milisi bersenjata di bawah payung Milisi Maritim Angkatan Perang RRC, People's Liberation Army (PLA).
Itulah bedanya, saat nelayan Indonesia mahir berunjuk rasa, nelayan dari Negeri Tirai Bambu ini mahir menggunakan senjata api, mengasah sangkur, mempreteli granat, dan turut dalam operasi militer.
Reuters melaporkan pada 30 April lalu, milisi nelayan Beijing ini memang diarahkan untuk melakukan aktivitas penangkapan di wilayah perairan yang bersengketa, terutama perairan Laut China Selatan.
Maklumlah, Tiongkok mengklaim hampir keseluruhan Laut China Selatan sebagai miliknya, mengakibatkan sengketa dengan kedaulatan dengan Filipina, Malaysia, Vietnam, Taiwan, dan Brunei. Bahkan tanpa sungkan milisi nelayan Tiongkok merangsek sampai perairan Kepulauan Natuna milik Indonesia, yang sempat membuat 'sedikit' kisruh diplomatis antara Jakarta - Beijing.
Luar biasa. Nelayan pukat Tiongkok tak hanya siap tempur, namun juga dibagi dalam banyak tim khusus yang memiliki spesialisasi dalam melaksanakan misi, seperti untuk transportasi, pengintaian, membersihkan ranjau, tenaga medik, dan spesialis perbaikan perangkat.
Milisi nelayan menjadi sangat penting bagi Tiongkok di era globalisasi, yang terutama adalah memberikan keuntungan penyangkalan! Apapun tindakan para milisi tersebut di perairan mana pun tetap saja merupakan kategori nelayan sipil. Dengan demikian pihak militer PLA memiliki keuntungan strategis, bahwa kenyataan mereka berada di seluruh perairan yang diklaim Tiongkok.
Sebagian milisi nelayan ini berada di pelabuhan Pulau Hainan, yang menghadap perairan Laut China Selatan. Mereka mendapatkan pelatihan militer, subsidi, perangkat canggih komunikasi dan navigasi. Milisi nelayan terdapat di semua wilayah pelabuhan perikanan Tiongkok.
Berapa besar kekuatan milisi maritim Tiongkok? Tak ada yang tahu persis, namun menurut analis Dr Andrew S. Erickson, dari Naval War College (NWC) dan China Maritime Studies Institute (CMSI), pada 2010 Tiongkok memiliki 8 juta milisi keseluruhan.
Mengejutkan adalah, laporan China Daily pada Februari 2016, petinggi militer China menyampaikan bahwa milisi laut Tiongkok pada 2013 hanya sekitar 2 persen dari total semua jenis milisi, namun pada akhir 2015 telah mencapai porsi 20 persen dari keseluruhan milisi milik Tiongkok.