Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Drone Jatuh Milik Malaysia (Asia Tenggara Hadapi Tiongkok)

2 April 2016   14:40 Diperbarui: 2 April 2016   15:44 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Banshee UAV_Sumber_meggitttargetsystems.com_"][/caption]

(By. Dasa Novi Gultom)

Heboh, demikian yang bisa digambarkan dari ditemukannya drone yang mengapung di Selat Philip, Kepri. Spekulasipun merebak di dunia maya, terutama Medsos, yang mengkaitkan temuan drone dengan kisruh Tiongkok di Laut China Selatan.

Namun dengan sedikit pengamatan dan analisa beberapa informasi, dapat diyakini bahwa drone yang jatuh bukanlah milik Tiongkok namun milik negara tetangga Malaysia.

Sebelumnya, perlu dipahami bahwa drone yang jatuh tersebut bukanlah kategori pesawat pengintai (reconnaissance), namun drone sasaran tembak, latihan bagi misil permukaan-udara maupun udara-udara, atau uji coba sistem persenjataan lainnya.

Ya, Drone Banshee Target, produk tanah British alias Inggris memang dispesifikasikan sebagai sasaran tembak. Dari warna orange yang mencolok menandakan bahwa drone ini diharap mudah ditemukan bila jatuh.

Sebenarnya sebutan yang tepat dalam bahasa Inggrisnya adalah Unmanned Aerial Vehicle (UAV) alias pesawat tanpa awak. Media India sendiri pernah sinis mengkritik penggunaan drone ini sebagai sasaran tembak, logikanya beli drone hanya untuk dimusnahkan, kira-kira pemborosanlah maksudnya.

Namun kenyataannya UAV Banshee Target cukup realistis mensimulasi sebagai pesawat musuh, karena jelas angkatan bersenjata membutuhkan contoh faktual suatu objek yang menerobos masuk wilayah udara dan mengantisipasinya.

Kembali soal kepemilikan drone yang ditemukan di Kepri. Besar kemungkinan TNI sudah mengetahui pemilik drone tersebut, bahkan sangat mungkin telah berkomunikasi dengan pemilik drone, hanya saja informasi tersebut dianggap bukan kebutuhan maupun konsumsi publik.

Setidaknya itu yang tersirat dari komentar Danlanud Roesmin Nurjamin Pekanbaru, Marsekal Pertama Henri Alfiandi, yang menegaskan drone tersebut bukanlah pesawat pengintai.

Tentu karena TNI mengenal drone jenis tersebut, dan merasa tidak adanya ancaman karena mengetahui pemilik dan sebab jatuhnya drone. Ia menyatakan UAV Banshee Target yang jatuh tak ada kaitannya dengan ambisi Tiongkok di Laut China Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun