Mohon tunggu...
Money Pilihan

Mampukah Arab Saudi Bertahan?

14 Februari 2016   13:08 Diperbarui: 14 Februari 2016   14:01 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara kasar, cadangan tiap penduduk Saudi bisa bertahan 8,3 kali lebih lama dibanding penduduk Rusia, 8,6 kali dibanding China, dan 17,9 kali dari Iran. Yang terpenting adalah bagai mana Arab Saudi mengelola pengeluaran.

-Manuver Ekonomi Cerdas-

Dalam periode minyak mahal, Arab Saudi mengalokasikan keuntungan pada investasi, dana cadangan asing, serta mengurangi beban hutang. Rasio hutang Saudi hanya pada kisaran 1,6 % (Des 2014) saja dibanding Pendapatan Domesti Bruto (PDB).

Rasio Hutang Arab Saudi jauh di bawah Indonesia yang memiliki rasio 25,02 %, begitu pula Rusia 17,92 %, China 41,06 %, Iran 16,36 %. Saudi lebih "adem ayem" dalam menghadapi beban hutang negara.

Terkait keinginan Saudi untuk menjual sebagian kebanggaannya, perusahaan minyak, Aramco, itu merupakan langkah privatisasi demi memudahkan langkah Investasi internasional Aramco. Hal ini bukan menunjukkan titik lemah Saudi.

Kenyataannya, Aramco Saudi, sedang menjajaki kerjasama dengan Total Prancis, untuk meluaskan refinari minyak Satorp milik Saudi. Tak hanya itu, Aramco melakukan negosiasi dengan China National Petroleum Corporation (CNPC) untuk membeli saham perusahaan China tersebut, senilai 1 - 1,5 miliar Dolar.

Aramco juga membeli industri rubber Jerman, Laxness, dengan nilai kesepakatan sekitar 10 miliar Dolar. Tahun lalu, perusahaan minyak Al saud ini menambah saham kepemilikannya di refeneri minyak milik Korea selatan, S-Oil, menjadi 63 %.

Dari kesepakatan di atas, tampak Arab Saudi memanfaatkan situasi jatuhnya harga minyak dunia. Saudi mengambil alih perusahaan yang jatuh karena perang ekonomi yang digaungkannya.

-Nyali Militer-

Mengapa Saudi menantang Rusia dengan niat mengirim pasukan darat ke Suriah? Ini pasti jelas, semua juga tahu Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan atlanti Utara (NATO) berada di belakang Arab Saudi.

Namun seberapa nyatakah kemampuan militer Saudi? Menarik, karena yang dapat menjadi perhatian adalah bagaimana Arab Saudi melakukan belanja militer, dan besaran anggaran yang dikeluarkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun