Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Vietnam vs Ambisi China

4 Februari 2016   12:46 Diperbarui: 5 Februari 2016   02:34 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Vietnam, ancaman China begitu nyata, berbagai manuver dilakukan untuk menghadapi ekspansi China. Negara tersebut membuka kembali hubungan dengan Amerika Serikat, begitu juga USA yg menormalisasi hubungan dgn Vietnam pd 1995, negara yg pernah menjadi musuhnya di era 60-an.

Hubungan USA-Vietnam begitu mesra saat ini. Sejarah tercipta, seorang Jendral USA, kembali menginjak daratan Vietnam semenjak 1971. Jendral Martin Dempsey, mengunjungi Vietnam pada 2014 untuk memperkuat kerja sama militer di kawasan pasifik.

Amerika Serikat memberikan bantuan kapal patroli senilai 18 juta dolar ditengah kemelut antara Vietnam dengan China.

Perubahan hungan USA-Vietnam sangat dramatis, dari musuh menjadi pasangan kekasih. Vietnam kini tergabung dalam pakta ekonomi yg dimotori Amerika serikat, Trans-Pacific Partnership (TPP). Semuanya dilakukan demi menghadang dominasi dan ekspansi China atas Vietnam.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, petinggi politik Vietnam, Nguyen Phu Trong, menemui Presiden Barack Obama pada 2015 lalu. Keduanya sepakat untuk melupakan perbedaan masa lalu, dan bersama melawan china.

Vietnam mungkin kecil, namun secara terbuka menantang ekspansi ekonomi China. Negara ini membuka lebar investasi, kesepakatan ekonomi dengan negara-negara lain.

Langkah2 taktis dilakukan Vietnam, perlahan namun pasti Vietnam berusaha menjegal perekonomian China. Negara tersebut berhasil meyakinkan korporasi Microsoft Nokia, untuk memindahkan produksinya dari China ke Vietnam, begitu pula Microsoft Smart Phone.

Produksi ritel pakaian asal Jepang, Uniqlo, juga dapat diyakinkan memindahkan operasinya dari China ke Vietnam. Begitu juga perusahaan Lever Style, juga memindahkan produksi ke Vietnam.

Tak hanya itu, raksasa teknologi USA, Intel, juga memindahkan sebagian produksinya dari China ke Vietnam. 80 persen chip semi konduktor Intel diproduksi di Ho Chi Minh City, Vietnam.

Raksasa elektronik Korea, Samsung, bergantung pada produksinya di Vietnam, yang menghasilkan 50 persen dari kesulurahan perangkat Samsung.

Strategi Vietnam, melalui peningkatan kemampuan tenaga ahli, ketersediaan lokasi industri, kemudahan perijinan, insentif, upah buruh terjangkau, membuat Ford dan juga Toyota Motor angkat kaki dari China pindah ke Vietnam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun