gambar 1: masyarakat sasak
Hubungan kekerabatan atau kekeluargaan merupakan hubungan antara tiap entitasyang memiliki asal usul silsilah yang sama, baik melalui keturunan biologis,sosial, maupun budaya. Dalam antropologi,sistem kekerabatan termasuk keturunan dan pernikahan,sementara dalam biologi istilah ini termasuk keturunan dan perkawinan.Hubungan kekerabatan manusia melalui pernikahan umum disebut sebagai"hubungan dekat" ketimbang "keturunan" (juga disebut "konsanguitas"),meskipun kedua hal itu bisa tumpang tindih dalam pernikahan di antaraorang-orang yang satu moyang. Hubungan kekeluargaan sebagaimana genealogibudaya dapat ditarik kembali pada Tuhan (lihatmitologi, agama), hewan yang berada dalam daerah atau fenomena alam (seperti pada kisah penciptaan).
Hubungankekerabatan adalah salah satu prinsip mendasar untuk mengelompokkan tiap orangke dalam kelompoksosial, peran, kategori,dan silsilah.Hubungan keluarga dapat dihadirkan secara nyata (ibu, saudara, kakek) atau secara abstrakmenurut tingkatan kekerabatan. Sebuah hubungan dapat memiliki syarat relatif(mis., ayah adalah seseorang yang memiliki anak), atau mewakilisecara absolut (mis, perbedaan status antara seorang ibu dengan wanita tanpaanak). Tingkatan kekerabatan tidak identik dengan pewarisan maupun suksesi legal. Banyak kode etikyang menganggap bahwa ikatan kekerabatan menciptakan kewajiban di antaraorang-orang terkait yang lebih kuat daripada di antara orang asing, seperti bakti anak. (1)
Misalkan adaseseorang yang bernama Sahnun
1.    Dari Sahnun keatas
a.    Ama’, Yaitu AyahSahnun Dan Ina’ Yaitu Ibu Sahnun
b.    Papu’, Yaitu OrangTua Dari Orang Tua Si Sahnun (Kakek, Nenek)
c.    Balo’, Yaitu OrangTua Papu’ Si Sahnun
d.    Tata, Yaitu OrangTua Balo’ Si Sahnun
e.    Toker, Yaitu OrangTua Tata Si Sahnun
f.    Gonder, Yaitu Orang Tua Toker Si Sahnun