Berbaurlah. Saya ingat dulu sewaktu masih di Medan, lingkungan rumah saya dihuni oleh beragam suku dan agama. Kondisi itu tidak menghalangi saya untuk bersosialisasi dengan mereka. Bahkan kita dulu memiliki tradisi setiap tahunnya di mana warga yang beragama Kristen akan diberikan makanan dari warga yang merayakan Idul Fitri dan itu di antar langsung ke rumah! Begitu juga sebaliknya pada saat Tahun Baru. Kenalilah tetanggamu lebih dalam!
Menggoyang Sumatera Utara dengan isu SARA sesungguhnya merupakan usaha yang sia-sia. Masih kuatnya hubungan kekeluargaan yang heterogen ini seakan menjadi tembok penghalang bagi mereka yang berusaha merubuhkannya. Saya sudah mengalami sendiri karena tumbuh dan besar di sana. Saya yakin Sumatera Utara akan tetap seperti sedia kala. Tetaplah damai Sumatera Utara!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H