Mohon tunggu...
Humaniora

Sumatera Utara Digoyang

30 Agustus 2016   16:05 Diperbarui: 30 Agustus 2016   16:11 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berbaurlah. Saya ingat dulu sewaktu masih di Medan, lingkungan rumah saya dihuni oleh beragam suku dan agama. Kondisi itu tidak menghalangi saya untuk bersosialisasi dengan mereka. Bahkan kita dulu memiliki tradisi setiap tahunnya di mana warga yang beragama Kristen akan diberikan makanan dari warga yang merayakan Idul Fitri dan itu di antar langsung ke rumah! Begitu juga sebaliknya pada saat Tahun Baru. Kenalilah tetanggamu lebih dalam!

Menggoyang Sumatera Utara dengan isu SARA sesungguhnya merupakan usaha yang sia-sia. Masih kuatnya hubungan kekeluargaan yang heterogen ini seakan menjadi tembok penghalang bagi mereka yang berusaha merubuhkannya. Saya sudah mengalami sendiri karena tumbuh dan besar di sana. Saya yakin Sumatera Utara akan tetap seperti sedia kala. Tetaplah damai Sumatera Utara!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun