Haaii Sobat, Tahukah kalian apa itu konteks linguistik dan ekstra linguistik? Kemudian apa bedanya konteks linguistik dan konteks ekstralinguistik
Konteks adalah suatu uraian yang diperbincangkan saat keadaan itu terjadi.Â
Menurut Suparno dan Martutik (1997:52) konteks dibedakan menjadi dua macam yaitu konteks linguistik dan konteks ekstralinguistik.
1. Konteks Linguistik
Konteks linguistik adalah konteks yang berupa satuan bahasa. Konteks linguistik terdapat 4 lingkup, yakni;
1. Penyebutan depan (penyebutan sebelumnya),
2. Kata kerja sifat,Â
Merupakan kata kerja yang menerangkan ciri atau keadaan objek, seperti "pendek" atau "panjang".Â
Dapat diubah dengan kata pembanding seperti "lebih" atau "paling"
3. Kata kerja bantu, dan
Merupakan kata kerja yang membantu melengkapi kata kerja utama dalam sebuah kalimat. Kata kerja bantu terdiri is, are, dan lain sebagainya.Â
4. Proposisi positif.Â
Afirmatif (Proposisi Positif) merupakan proposisi yang diamana predikatnya membenarkan subjek. Misalnya, semua guru adalah orang cerdas.Â
Konteks linguistik adalah konteks yang berhubungan dengan bahasa. Jadi, konteks linguistik ini digunakan dalama percakapan (komunikasi) sehari-hari.Â
Contoh konteks linguistik, sebagai berikut;
- Saya berkata, "Bunga adalah adek saya. Dia berusia 18 tahun."
Dalam konteks linguistik kata "Dia" pada kalimat kedua berposisi sebagai kata ganti (pronoun) dari kata kalimat pertama yaitu kata "Alvin".Â
Jadi kata "Dia" dalam kalimat kedua tidak akan muncul tanpa adanya konteks kalimat sebelumnya. Contohnya, jika kalimat pertama kita hilangkan maka kata "Dia" dalam kalimat kedua akan memiliki makna yang tidak jelas serta mengacu pada konteks lain.Â
2. Konteks Ekstralinguistik
Konteks Ekstralinguistik adalah konteks diluar bahasa. Konteks ekstralinguistik mencakupi 6 lingkup, yakni sebagai berikut;
1. Pra-anggapan,
2. Partisipan,Â
3. Topik dan kerangka topik,Â
4. Latar,
5. Saluran, dan
6. kode.Â
Konteks Ekstralinguistik dilengkapi dengan makna tersirat. Dalam kehidupan sehari-hari konteks ekstralinguistik sangat diperlukan, terutama dalam hal menyampaikan pesan.Â
Contoh Konteks Ekstralinguistik
-- "Saya kehausan." Kalimat ini dapat berbeda arti jika yang dibahas lain, itu semua tergantung pada konteksnya. Jika diucapkan saat selesai melakukan sesuatu atau selepas kerja bakti, mungkin si penutur merasa haus. Akan tetapi, jika diucapkan saat berada di dalam ruangan maka si penutur berkeinginan minum atau memang dalam kondisi haus sedari tadi.Â
-- "Ini indah." Kalimat ini dapat menggambar makna tergantung pada intonasi suara, ekspresi wajah, dan konteks situasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H