Mohon tunggu...
Leo Bisma
Leo Bisma Mohon Tunggu... Jurnalis - .

Punya ketertarikan dalam bahasan seputar media, jurnalisme, olahraga, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kemajuan Industri Otomotif Indonesia Berkat Revolusi 4.0

12 Desember 2019   17:46 Diperbarui: 12 Desember 2019   18:02 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Selain potensi yang menggiurkan oleh terjadinya peningkatan secara besar-besaran pada Industri otomotif, tetap ada beberapa faktor penentu yang menjadi tantangan bagi perusahaan manufaktur otomotif. Beberapa hal yang menjadi tantangan antara lain dalam mengintegrasikan kontraktor manufaktur, manajemen data, serta pengamanan data.

Integrasi Kontraktor

Sistem kontrak manufaktur yang berlaku dalam produksi otomotif menjadi faktor terbesar. Indonesia selaku negara berkembang, tentunya akan banyak mengalami perubahan permintaan pasar dalam jangka pendek. Mengingat situasi tersebut, menjadi penting bagi Industri otomotif untuk memiliki koneksi yang baik serta mampu mengintegrasikan kontraktor untuk menyesuaikan rantai pasokan sesuai dengan permintaan pasar.

Manajemen data

Beriringan dengan Industri 4.0, sudah bergulir pula sebuah istilah bernama Big Data. Konektivitas yang terjadi dalam setiap perangkat membuat semua pengguna memiliki datanya masing-masing. Oleh karena itu akan terkumpul data pengguna dalam jumlah yang masif dan industri otomotif bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan dan memanajemen data yang dimiliki pelanggannya.

Data tersebut merupakan peluang bagi industri untuk melakukan analisis yang mendalam untuk mengembangkan produk mereka kedepannya. Sebuah perangkat lunak khusus juga penting untuk diadakan, yang berfungsi sebagai mesin analitik untuk menyesuaikan performa mesin berdasarkan kebutuhan pengendaranya.

Pengamanan Data

Seperti yang sudah dibahas dalam manajemen data, mengamankan data juga menjadi yang terpenting dalam melakukan fungsi pengawasan. Jumlah data yang sangat banyak tersebut dapat berpotensi untuk disalahgunakan oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Oleh karena itu, privasi akan data yang dimiliki oleh pelanggan juga menjadi tantangan dalam menerapkan visi Industri 4.0.

Mengamankan data pengguna, berarti juga memberikan pelayanan berupa melindungi privasi dan kenyamanan pengguna. Mengingat juga perusahaan manufaktur cukup rentan terhadap serangan kejahatan siber, yang akan sangat berbahaya bagi keselamatan dan kerugian yang kemudian akan diderita pembeli produk jika kendaraan yang mereka gunakan kemudian diretas. 

Oleh sebab itu, dalam upaya menghadapi beberapa tantangan tersebut, Satu-satunya jalan yang harus di tempuh bagi pelaku industri otomotif  khususnya di Indonesia yakni dengan mengarahkan visi nya kearah otomatisasi dan visibilitas pada setiap elemen produknya.

Referensi:
detik.com, diakses 3 november 2019
automotiveworld.com, diakses 3 november 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun