Penurunan Nilai Tukar Rupiah: Perubahan yang memengaruhi persepsi pasar dan investor terhadap mata uang dapat berdampak pada nilai tukar, meskipun pengurangan nol pada Rupiah itu sendiri tidak mempengaruhi nilai tukar secara langsung. Sebagai contoh, jika masyarakat menganggap tindakan ini sebagai upaya untuk melawan inflasi atau meningkatkan stabilitas ekonomi, maka tindakan ini dapat memberikan dampak positif pada nilai tukar Rupiah. Namun, perubahan ini juga dapat menyebabkan nilai tukar Rupiah berubah Oleh karena itu, Bank Indonesia harus mengelola kebijakan ini dengan hati-hati untuk memastikan stabilitas nilai tukar dan mengurangi dampak negatifnya.
Ada beberapa Negara yang telah melakukan penguragan nol pada mata uang mereka. Di bawah ini merupakan beberapa contohnya:
Brasil (1993): Brasil mengalami inflasi yang tinggi dalam tahun 1980-an & 1990-an. Untuk mengatasi perkara ini, Brasil melakukan "Plano Real" dalam tahun 1994, yang termasuk pengurangan nol dalam mata uang mereka. Sebelumnya, mata uang mereka disebut "cruzeiro" menggunakan nilai yang sangat rendah. Setelah pengurangan nol, mata uang mereka berubah menjadi "real" menggunakan nilai yang lebih stabil.
Zimbabwe (2008): Zimbabwe mengalami hiperinflasi yang sangat parah sampai miliaran persen. Pada tahun 2008, mereka melakukan pengurangan nol yang drastis. Misalnya, apabila sebelumnya 10.000 dolar Zimbabwe hanya bernilai 1 dolar AS, sehabis pengurangan nol, 10 dolar Zimbabwe bernilai 1 dolar AS.
Turkmenistan (2009): Pada tahun 2009, Turkmenistan melakukan pengurangan nol dalam mata uang mereka, yang sebelumnya bernama "manat". Setelah pengurangan nol, mata uang mereka berubah menjadi "new manat". Misalnya, apabila sebelumnya lima.000 manat hanya bernilai lebih kurang 1 dolar AS, sehabis pengurangan nol, lima new manat bernilai 1 dolar AS.
Pengurangan nol dalam mata uang dilakukan buat mengatasi perkara inflasi yang tinggi & menciptakan nilai mata uang lebih stabil. Hal ini umumnya melibatkan penghapusan nomor  tambahan dalam nilai mata uang tanpa membarui daya beli atau nilai riil berdasarkan mata uang tersebut.