Mohon tunggu...
Leo arya Pamungkas
Leo arya Pamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Palangka Raya

saya berusaha untuk menjadi individu yang penuh integritas, etika, dan nilai-nilai yang positif. Saya percaya bahwa kita semua memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi pada perbaikan dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mampukah Indonesia Menghadapai Revolusi Industri 4.0

11 Mei 2023   16:49 Diperbarui: 11 Mei 2023   16:58 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kementerian Perindustrian telah menetapkan empat langkah strategis untuk menghadapi Industri 4.0. Berikut langkah-langkah penerapannya: Yang pertama adalah mendorong tenaga kerja Indonesia untuk terus meningkatkan keterampilan dan kompetensinya, terutama dalam memanfaatkan teknologi Internet of Things dan mengintegrasikan keterampilan Internet ke dalam lini produksi industri. Kedua, memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing usaha kecil menengah (IKM) dan memasuki pasar ekspor melalui program IKM E-Smart. 

Ketiga, pemanfaatan teknologi digital secara lebih optimal di industri nasional, seperti big data, autonomous robots, cybersecurity, cloud dan augmented reality. Keempat, kami akan mendorong pembentukan bisnis untuk menciptakan lebih banyak wirausahawan teknologi di Indonesia, dan mendorong inovasi teknologi melalui pembinaan perusahaan-perusahaan start-up. Visi besar tersebut dapat diwujudkan dengan Revolusi Industri 4.0 yang dicanangkan oleh Menteri Perindustrian. 

Berikut gambaran visi kami: Menempatkan Indonesia di 10 ekonomi teratas pada tahun 2030, mencapai 10% ekspor industri bersih, meningkatkan produktivitas tenaga kerja hingga dua kali lipat dari kenaikan biaya tenaga kerja, dan mencurahkan 2% dari PDB untuk kegiatan R&D teknologi dan inovasi. Alokasikan atau selanjutnya lipat 7 kali.

Bagi negara maju, Industri 4.0 dapat menjadi peluang untuk mendapatkan kembali daya saing infrastruktur. Untuk negara berkembang, Industri 4.0 dapat membantu menyederhanakan rantai pasokan manufaktur. Dalam hal ini, ini sangat dibutuhkan untuk menghadapi kenaikan biaya tenaga kerja. 

Oleh karena itu, dalam menghadapi Revolusi Industri Keempat, sektor industri tanah air perlu dibenahi secara signifikan, terutama dalam hal penggunaan teknologi yang menjadi kunci penentu daya saing. Lima teknologi utama yang mendukung pengembangan sistem Industri 4.0 meliputi Internet of Things, Artificial Intelligence, Human Machine Interface, Robotic and Sensor Technology, dan 3D Printing Technology. Pabrikan Indonesia harus menguasai setidaknya lima faktor ini agar bisa bersaing.

Selain meningkatkan akses dan pemanfaatan teknologi informasi serta mendorong inovasi teknologi, Indonesia juga perlu menyiapkan tenaga kerja menghadapi Revolusi Industri 4.0. Pendidikan dan pelatihan merupakan elemen kunci dalam mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia. Pemerintah Indonesia juga harus melatih pekerja di sektor industri yang terkena dampak Revolusi Industri 4.0.

Tabel 1 menunjukkan presentasi singkat tentang revolusi industry dari tahun 1760 sampai sekarang.

periode

transisi periode

sumber daya energi

pencapain utama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun