Audit sosial adalah serangkaian proses kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam usaha untuk menilai, menyikapi, mengawasi sebuah kebijakan atau penyelenggaraan Negara dan kemudian menjadi bahan evaluasi untuk peningkatan ke arah yang lebih baik.
Dalam hal ini kami ELSAKA bersama masyarakat yang tergabung dalam FORUM RAKYAT Â PEDULI KESEHATAN KOTA MEDAN dan juga beberapa aktivis mahasiswa yang sudah mendapatkan pelatihan audit social sedang mengembangkan system audit sosial di Kota Medan.
Program audit social ini telah atau sedang kami lakukan di sector layanan kesehatan kota Medan, Â dan yang menjadi focus pemantauannya adalah 10 Rumah sakit dan 9 Puskesmas. Dari hasil sementara pemantauan yang sudah dilakukan 3 bulan belakangan ini, kami menemukan beberapa factor yang masih menjadi masalah yang harus segera diselesaikan ataupun ditingkatkan. Untuk itu, kami ingin memberikan beberapa rekomendasi sementara dari hasil pemantauan layanan kesehatan tersebut.
Kondisi fisik dari beberapa RS di kota medan harus ditingkatkan lagi untuk menambah  terciptanya kenyamanan bagi pasien.
Kondisi fisik yang dimaksud adalah mengenai situasi yang masih kurang dalam menghadirkan kenyamanan bagi pasien, Â misalnya, kebersihan lingkungan luar maupun dalam dari RS dan puskesmas, keadaan toilet yang masih jauh dari kata layak.
Diperlukan peningkatan pemberian layanan kesehatan yang diberikan petugas rumah sakit kepada pasien melalui standar operasional kerja (SOP).
Dalam realisasinya masih banyak petugas RS maupun puskesmas terlihat tidak cakap untuk memberikan layanan terbaiknya kepada pasien. Masih banyak yang sering menghiraukan keluhan pasien ditambah kadang mempersulit pasien di persyaratan administrasi. Untuk itu diperlukan pembaharuan atau peningkatan standar operasional kerja yang ditetapkan pihak RS maupun Puskesmas.
Pengawasan kepada dokter yang memberikan pelayanan untuk tidak mengabaikan tugasnya dalam memberikan layanan kesehatan kepada pasien.
Dalam realisasinya, kami menemukan dokter yang tidak disiplin dalam menjalankan tugasnya menangani pasien. Dimana ada dokter yang tidak mengunjungi ruangan pasien untuk memeriksa perkembangan kondisi pasien rawat inap. Untuk itu diperlukan pengawasan terhadap rutinitas kerja dokter agar lebih disiplin untuk menjalankan tugasnya lebih baik lagi.
Menghadirkan pos layanan pengaduan pasien di setiap rumah sakit dan puskesmas.
Dari hasil pemantauan, kami mendapati beberapa pasien dari rumah sakit maupun puskesmas yang memiliki berbagai macam keluhan terhadap layanan yang diterima, Salah satunya dalam persyaratan administrasi untuk mendaftar sebagai pasien BPJS. Hal ini akan memperlambat seorang pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari rumah sakit maupun puskesmas.Â
Memang di setiap rumah sakit yang menjadi objek pemantauan kami telah memiliki layanan BPJS center, tetapi ini juga tidak berjalan dengan maksimal dikarenakan tidak selalu standby setiap saat. Untuk itu kami mengharapkan untuk dihadirkannya pos pengaduan pasien yang sifatnya independen atau tidak terikat dari manajemen rumah sakit maupun puskesmas untuk kebaikan dari pasien yang menyampaikan keluhannya yang mendapat sikap diskriminasi dari rumah sakit maupun puskesmas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H