Mohon tunggu...
Leny Mindarintia
Leny Mindarintia Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Fakultas Pendidikan dan Ilmu Keguruan Universitas Kristen Petra

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru, Cintailah Aku

7 April 2019   02:52 Diperbarui: 7 April 2019   03:45 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Latar belakang Frank memang tidak dapat diubah, tetapi sebagai seorang guru, guru dapat mengarahkan Frank untuk meraih masa depan yang cerah. Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan seorang guru yang benar untuk menghadapi anak seperti Frank di sekolah.

Pertama, cintai anak didik. Frank tidak mendapat cinta dari sosok dewasa yang ia sebut ayah. Keadaan tidak dicintai inilah yang sering kali membuat Frank merasa tidak aman. Ia terus dipukul dan dikata-katai oleh ayahnya. Sehingga, Frank membuat pertahanan diri dengan cara berkelahi supaya tidak ada orang yang dapat memukuli dan menghinanya di sekolah.

Sebagai guru, yang dapat dilakukan adalah menyatakan kasihnya secara nyata pada murid. Ungkapkan kalimat-kalimat seperti, "Kamu berharga dan saya mengasihimu." Selain kalimat, guru juga dapat menunjukkan melalui tindakan seperti tidak memarahinya karena nilai matematikanya jelek. Nilai matematika yang jelek tidak merubah gambar diri seorang anak didik. Ia tetaplah anak yang berharga.

Kedua, luangkan waktu. Anak seperti Frank pasti tidak pernah punya tempat untuk berkeluh kesah. Guru dapat meluangkan waktunya untuk bermain dan berdiskusi dengannya sepulang sekolah. Tujuannya supaya seorang guru dapat merebut hatinya, sehingga ia mau terbuka dan bercerita tentang masalahnya. Pada tahap ini seorang guru harus belajar banyak tentang psikologi dan konseling supaya tidak melakukan banyak kesalahan.

Ketiga, mendukung bakat apa pun yang dimiliki murid. Setiap murid pasti memiliki bakat yang berbeda-beda. Sebagai seorang guru tidak benar jika menyamaratakan bakat muridnya. Bakat tidak harus berupa hal yang dapat dinilai. Sering kali murid yang memiliki bakat akademis dilihat lebih baik dari pada murid yang memiliki bakat lain.

Guru harus mengenal dan dapat menemukan bakat masing-masing muridnya. Caranya guru dapat menggunakan banyak metode mengajar yang bervariasi, bukan hanya ceramah di depan kelas. Setelah guru menemukan bakat muridnya hal selanjutnya adalah mendukungnya.

Berikan pujian yang spesifik dan jelas seperti gambarmu bagus karena kamu pintar menggradasikan warna, kamu pintar menyanyi karena kamu lihai mengatur vibramu, dan kamu pintar IPA karena penelitianmu selesai tepat waktu.

Mari jadi guru yang benar di era disrupsi yang sulit. Menjadi guru yang mencintai muridnya jauh lebih dibutuhkan murid dari pada guru yang hanya menyampaikan materi. Mencintai murid bukan berati kehilangan wibawa guru.

Mencintai murid berarti tidak menilai murid dari apa yang tampak saja, tidak melabel murid dan menjadi figure yang memberikan rasa aman. Mencintai murid berarti memahami perkembangan fisik, kognitif dan sosial murid satu per satu. Maka dapat disimpulkan bahwa guru adalah pemegang peranan penting bagi perkembangan anak.

Daftar Pustaka

Beghetto, R.A. (2010). Nurturing creativity in the classroom. New York. NY: Cambridge.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun