Mohon tunggu...
Leny Damayanti
Leny Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Langsa Prodi PMA Fakultas FTIK

Leny_damayanti24

Selanjutnya

Tutup

Trip

Wisataku, Pesona Alamku

29 Maret 2021   21:14 Diperbarui: 4 April 2021   16:05 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan Menuju Penginapa|Dokpri

"Jangan percaya apa yang mereka katakan. Pergi, datangi dan lihatlah sendiri "

Tangkahan, syurga tersembunyi di Sumatera Utara, itulah julukan yang tepat untuk tempat yang satu ini.

Sebagian besar dari kita tidak banyak yang tahu Tangkahan, tetapi justru turis mancanegara yang lebih tau tempat ini. Tak jarang bus pariwisata yang berisikan para turis ini berlalu lalang menuju Tangkahan. 

Padahal, di Tangkahan terdapat tempat-tempat yang sangat indah. Bersuasana hutan serta alam yang masih terjaga, yang dapat dijadikan sasaran bagi siapa saja yang suka dengan wisata berbau alam.

Tangkahan terletak di antara dua desa yaitu Desa Namo Sialang dan Sei Serdang. Bagi masyarakat Medan, mendengar kata Tangkahan, pertama kali yang terlintas di benaknya yaitu " Gajah ". Benar, karena memang Tangkahan merupakan tempatnya gajah-gajah liar. Tak kalah juga, air sungainya sangat jernih dan masih terjaga kebersihannya.

Ekowisata Tangkahan hadir di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser yang terletak di Kabupaten Langkat. Tangkahan mulai ramai didatangi pengunjung karena keindahaan alamnya yang menakjubkan dan udara yang disuguhkan begitu sejuk, membuat siapa saja yang datang ingin berlama-lama disana.

Berbagai macam tumbuhan turut serta hidup di dataran Tangkahan yang berbukit. Menjadikan Ekowisata Tangkahan bukan hanya rempat memanjakan mata, tetapi juga sebagai tempat belajar mengenal alam, baik flora maupun fauna.

Hutan Tangkahan umumnya sangat lebat, dimana terdapat sungai, air terjun, air panas, lembah bahkan tanaman langka seperti bunga raflesia juga ada di tempat itu. Tak heran jika Tangkahan mampu menarik para wisatawan mancanegara sejak lama. Tangkahan tak hanya menyajika pemandangan yang indah, namun juga menyajikan kegiatan yang bisa dilakukan seperti arung jeram,trekking di hutan Tangkahan, mandi air terjun gelugur, berendam di air hangat dan yang unik dari Tangkahan yaitu memandikan gajah.

Kegiatan utama yang paling menyita perhatian para wisatawan lokal maupun mancanegara yaitu memandikan gajah. Tak hanya alam yang rindang yang bisa kita temui di Tangkahan. Kehidupan gajah liar pun bisa kita temui. Kita bisa berinteraksi langsung dengan gajah-gajah yang berada di tempat konservasi atau Conservation Response Unit ( CRU ) di Tangkahan. 

Di tempat ini gajah-gajah dirawat, diberi makan setiap hari dan dimandikan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore. Bagi wisatawan yang ingin memandikan gajah, wisatawan bisa datang pada pukul 07.00 WIB dan pukul 17.00 WIB setiap harinya. Nah, meskipun para wisatawan akan bermain dengan gajah, kita akan tetap diawasi oleh pawangnya. Jadi, tidak perlu takut untuk mencobanya.

Menariknya lagi gajah-gajah di Tangkahan sudah terlatih dan bahkan menjadi kru patroli Taman Nasional, untuk mengawasi kegiatan ilegal yang terjadi di termpat tersebut.

Selain memandikan gajah, trekking di hutan Tangkahan menjadi salah satu hal yang wajib dicoba saat wisatawan berkunjung ke Tangkahan. Wisatawan bisa ikut trekking bersama gajah selama 1 sampai 2 jam dengan sang pemandu gajah ( mahout) untuj berpetualangn dab menelusuri hutan Sumatera yang masih asli keindahannya. Sebelum trekking pastikan persiapan anda lengkap, kondisi fisik fit dan peralatan juga lengkap.

Di Tangkahan juga terdapat beberapa air terjun yang dapat kamu kunjungi. Salah satunya adalah Air Terjun 24 atau yang dikenal sebagai Air Terjun Sei Gelugur. Objek wisata itu masih satu daerah dengan Tangkahan yaitu di Desa Sei Musam.

Sesuai dengan namanya, air terjun ini sangat terkenal dengan keindahannya, yaitu air terjunnya yang memiliki susunan bertingkat-tingkat. Untuk mencapai air terjun ini, para wisatawan harus menyeberangi sungai-sungai kecil dengan menggunakan rakit. Biasanya jika tak musim hujan, wisatan bisa hanya berjalan kaki karena ketinggian airnya hanya sepinggang. Namun dikala musim hujan wisatawan harus menggunakan rakit.

Setelah puas bermain air terjun, kamu bisa merasakan pemandian air panas yang busa merileksasikan tubuh yang letih. Sumber air panas ini berada di pinggir tebing sungai, air ini berasal dari atas tebing sungai Tangkahan. Sumber air panas yang berasal dari gua kecil di tebing sungai ini, airnya berbaur dengan aliran sungai Sei Buluh hingga membuat area aliran air sungainya memiliki dua mata air yaitu panas dan dingin.

Tangkahan juga menjadi sorotan publik karena menjadi lokasi syuting video klip dari lagu ' Adu Rayu ' hasil kolaborasi penyanyi dan musisi Yovie, Tulus, dan Glenn Fredly. Video klip ini menyita perhatian lantaran pemainnya, yakni Nicholas Sahputra dan Velove Vexiq mengambil lokasi syuting di hutan hujan tropis Tangkahan da Balai konservasi Gajah yang ada disini. Ya, bagi kalian yang sudah menonton video klip tersebut, pasti akan menyadari bahwa tempat itu adalah jembatan gantung Tangkahan.

Jembatan gantung Tangkahan memang cukup menarik. Karena jembatan ini membentang sepanjang 50 meter dengan tinggi mencapai 50 meter dari atas sungai. Dari atas jembatan itu para wisatawan bisa menikmati pemandangan sungai dan hutan tropis yang sangat memanjakan mata. Tetapi, untuk melewati jembatan itu, tidak bisa terlalu banyak kapasitas orang nya . Jadi wisatawan bisa bergantian untuk melewatinya. Tak heran para wisatawan disana banyak yang berpoto-poto di atas jembatan tersebut.

Bagi para wisatan yang ingin menginap di Tangkahan bisa memilih penginapan yang sudah tersedia. Untuk yang murah meriah, ada Mega Inn yaitu sekitar Rp 100.000/ malam. Untuk yang menengah, ada Green Lodge Tangkahan yaitu sekitaran Rp 150.000/ malam. Nah, biasa nya bagi para wisatawan yang masih muda, biasa nya mereka melakukan kegiatan berkemah di hutan Tangkahan sekitar 3 hari 2 malam.

Dari penginapan itu kita bisa merasakan bersatu dengan alam, dimana bangunan penginapannya yang terbuat dari kayu dan tidak di cat berwarna hanya di pernis saja. Dan begitu malam tiba, para wisatan dapat mendengar suara gemuruh dari aliran sungai Tangkahan, begitu pagi hari kicauan hewan-hewan yang ada disana pun terdengar.

Untuk sampai di Tangkahan, para wisatawan harus melalui perjalanan yang cukup lama. Dengan kondisi jalan yang belum mulus, sekitar 5 jam baru bisa sampai. Namum dalam perjalan yang panjang itu, para wisatawan bisa menikmati pemandangan yang indah selama perjalanan. Bukit-bukit yang sudah nampak dari jauh menambah semangat wisatawan untuk segera sampai di Tangkahan.

Jika ingin ke Tangkahan, akan lebih seru jika bersama teman-teman. Ditambah lagi pergi nya dengan mobil yang terbuka. Perjalanan akan terasa lebih singkat dan dapat menjelajahi hutan Tangkahan bersama-sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun