Mohon tunggu...
Leny Damayanti
Leny Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Langsa Prodi PMA Fakultas FTIK

Leny_damayanti24

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kampung Bali di Tanah Melayu

29 Maret 2021   19:55 Diperbarui: 4 April 2021   14:53 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gapura Rumah Warga Kampung Bali / brilio.net

Warga suku Bali yang tinggal di Kampung Bali ini juga masih memegang teguh tradisi dan adat mereka, sama seperti yang dilakukan umat Hindu di Pulau Bali pada umumnya. Salah satunya yaitu upacara Ngaben. Upacara Ngaben adalah upacara pembakaran mayat, yang dilakukan setiap kali ada warga yang meninggal dari suku Bali. Tak hanya itu, upacara-upacara lainnya seperti Upacara Meracu dan merayakan Nyepi juga masih mereka lakukan.

Selain masih melakukan tradisi upacara mereka, masyarakat suku Bali juga masih memakai pakaian yang sama seperti suka Bali di pulau Dewata dengan sindur seperti beras di keningnya. Bentuk rumah yang khas dengan Pura didepan rumahnya. Sesajen dibawah-bawah pohon besar, dan ritual sesajen yang dihanyutkan ke sungai terdekat.

Hal seperti ini sudah sepatutnya dihargai tentang bagiamana suku Bali mempertahankan terus tradisi dan budaya luhur mereka di tanah perantauan. Keyakinan untuk terus mempertahankan budaya dan tradisi di manapun mereka berada seperti bunyi pepatah Bali,  " tak kering pleh panas, tak basah oleh hujan'. Makna dari pepatah ini bahwa, dimanapun suku Bali berada maka budaya dan tradisi luhur mereka terus dijaga. Om Santih Santih Santih Om, ( Om Sang Hyang Widhi anugerahkan kedamaian, kedamaian, kedamaian, selalu ).

Dengan tidak lunturnya tradisi suku Bali di Langkat yang identik dengan tanah Karo dan Kesultanan Melayu, membuat daya tarik untuk mengunjungi kampung tersebut. Tak sedikit wisatawan lokal berdatangan, hanya untuk melihat-lihat Kampung Bali, berfoto-foto dan menyaksikan ritual-ritual suku Bali disana.  Bagaimana tidak, wisatawan dapat merasakan kearifan suku Bali, walaupun tidak pergi langsung ke Pulau Dewata.

Namun, untuk sampai di Kampung Bali, butuh waktu satu setengah jam dari jalan lintas Sumatera. Karena harus melewati medan yang berbatu, jalan berbukit menanjak, menyeberangi sungai dengan menaiki getek, melewati kebun sawit dan karet menjadi pemandangan yang menyejukkan mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun