Mohon tunggu...
Cerpen

Hobimu

30 Juni 2018   16:52 Diperbarui: 30 Juni 2018   17:04 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Goool...., begitu teriak  Nur saat klub  bola  yang di dukungnya membobol gawang lawan. Dia terlihat bahagia dan bahkan lebih histeris dari pada teman-teman lelaki yang juga menonton bareng dengannya, bahkan tidak peduli apakah reaksinya berlebihan atau malah membuat orang menertawakan  karena selain berteriak, Nur juga melakukan aksi menari versi dia sendiri. 

Nur sebelumnya tidak suka menonton bola, kenapa tidak dia punya cerita saat  sang kekasih  memutuskan hubungan mereka hanya karena bola.Namanya adalah Aldi,  pria yang dia sukai di waktu kuliah tidak hanya membantunya untuk menyelesaikan studinya ,dia juga pernah menjadi sosok yang di idolakan saat orang tuanya membiarkan Nur untuk membiayai uang kuliahnya. 

Aldi si pria yang memilik tinggi 175 cm itu tidak hanya baik, dia juga piawai memainkan jemarinya di atas tuts  piano, inilah alasannya kenapa Nur seringkali menganggap Aldi sebagai idola . Aldi  adalah seorang pencinta bola ,dia punya satu klub bola yang selalu dia dukung, bahkan kadang rela meninggal kan hal yang penting dalam aktifasnya hanya untuk menonton bola.

"Mas, lagi  dimana,? Bisa jemput saya dari kampus ? saya sedang di kampus dan saya tidak membawa payung, hujan deras banget " begitu isi sms  yang di kirmkan Nur ke whatsApp Aldi. 

Saat itu Aldi sedang asyik menyaksikan  klub bola yang di idolakannya sedang bertanding dengan lawan  beratnya (musuh bebuyutan),  Karena tidak di balas  whatsAppnya Nur dengan cepat menekan tombol panggil yaitu segera menelepon  sang kekasih . Tuuutt,,tuuutt. Aldi dengan segera mengangkat telpon dari Nur, "Ya saya segera kesana ,tunggu sepuluh menit lagi ya,jawab Aldi."  

Malam itu hujan sangat deras dan angin juga  kencang, tapi tidak menyurutkan semangat Aldi untuk menjemput kekasihnya,  tapi apa daya di tengah perjalan menjemput Nur, Aldi tergelincir di jalan dan jatuh, tidak hanya itu ada Sebuah mobil truk dari belakangnya menambrak dari sisi kirinya sehingga kondisi Aldi sangat mengerikan.

Dilain tempat Nur dengan  yakin menunggu sang kekasih untuk menjemputnya ,sesekali melirik kearah gerbang kampus setiap kali ada  ada motor yang masuk kampus. Sepuluh menit berlalu Nur mulai gelisah ,apakah Aldi jadi menjemputnya,Namun ia tetap menunggu hingga 2 jam berlalu. 

Tiba tiba ada telpon dan dia segera mengangkat  mendapat informasi kalau aldi kecelakaan dan di rawat di Rumah Sakit. Tangannya gemetaran, detak jantungnya seakan berhenti seketika sehinga  dengan tidak sadar hpnya pun terjatuh kelantai.

Usaha dari dokter sudah di lakukan tapi akhirnya Aldi tidak tertolong lagi, Nur yang menyaksikan kepergian sang kekasih menganggap bahwa dialah penyebab kekasihnya meninggal. 

Dia menjadi sosok yang pendiam,bahkan seperti orang stress. "kalau saja saya  tidak meminta mas Aldi menjemputku, kalau saja aku membiarkannya menonton bola dan berteriak gol ,  ini semua tidak akan terjadi" itulah yang menjadi alasnnya kenapa dia merasa yang bertanggung jawab.

Sejak kejadian itulah Nur menjadi pencinta bola bahkan lebih parah dari pada Aldi. Dia juga jadi penggemar berat sosok idola di klub bola yang di gemari Aldi,dengan cara inilah Nur merasa bisa membalas semua kesalahannya atas kepergian sang kekasih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun