"Tapi ini sudah lama sekali, Pras. Bagaimana kalau ia sudah menikah dan hidup bahagia? Penantian dan pencarianmu selama ini akan sia-sia." Totok masih mencoba untuk meyakinkan Pras.
"Kalau itu terjadi, aku akan menjadi orang yang sangat bahagia. Selama belum bisa memastikan dia baik-baik saja dan hidup bahagia, aku tidak akan pernah menikah," tegas Pras.
"Tapi, kenapa?"
"Karena itu adalah janjiku padanya. Janji yang tidak akan pernah bisa kulupakan begitu saja, karena ada banyak konsekuensi di dalamnya."
Totok terdiam, begitu juga dengan Pras. Dua pemuda itu hanyut dalam pikirannya masing-masing.
#Bersambung#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H