Menutup tahun 2024, TBM Lentera Pustaka melaporkan pula 1) koleksi buku mencapai lebih dari 12.000 buku bacaan, 2 beroperasi 6 hari seminggu (kecuali Senin), 3) pengguan layanan mencakup 4 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya, Sukajadi atau 50% dari wilayah Kec. Tamansari), dan 4) menjalankan 15 program literasi, yang terdiri dari: 1) TABA (TAman BAcaan), 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA), 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah), 4) YABI (YAtim BInaan), 5) JOMBI (JOMpo BInaan), 6) TBM Ramah Difabel, 7) KOPERASI LENTERA, 8) DonBuk (Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng), 10) LITDIG (LITerasi DIGital), 11) LITFIN (LITerasi FINansial), 12) LIDAB (LIterasi ADAb), 13) MOBAKE (MOtor BAca KEliling), 14) Rooftop Baca, dan 15) Berantas Buta Aksara Al Quran. Lebih dari itu, tabungan celengan anak-anak TBM Lentera Pustaka tahun 2024 pun mencapai Rp. 10,5 juta dari 66 anak yang dilatih menabung saat datang membaca buku.
Lalu, apa yang akan dilakukan TBM Lentera Pustaka pada tahun 2025?
Sesuai rapat evaluasi pendiri dan relawan pada 31 Desember 2024, TBM Lentera Pustaka berkomitmen untuk tetap menjalankan 15 program literasi secara lebih optimal, di samping membuat program baru yang akan dieksekusi. Berbekal model "TBM Edutainment", TBM Lentera Pustaka akan tetap fokus menjadikan taman bacaan sebagai tempat yang asyik dan menyenangkan.
Pada tahun 2025 ini, TBM Lentera Pustaka menargetkan  1) Pembangunan parkiran khusus TBM Lentera Pustaka seluas 200 meter persegi, 2) revitalisiasi panggung baca, 3) optimalisasi musola dan toilet, 4) renovasi plafon ruang komputer -- literasi digital yang menghabiskan biaya sekitar Rp. 100 juta dari CSR Bank Sinarmas. Selain itu, TBM Lentera Pustaka akan memprioritaskan pembukaan 10 rekening SIMPEL, optimalisasi celengan kaleng anak-anak, dan open rekrutmen relawan baru..
Dari laporan kinerja TBM Lentera Pustaka tahun 2024 ini, ada pesan penting bahwa indikator keberhasilan operasional taman bacaan harus dapat diukur dari 1) jumlah pembaca aktif secara rutin dan masyarakat yang terdampak, 2) jumlah event dan aktivitas literasi yang digelar 3) jumlah donasi dan koleksi buku, 4) program literasi yang dijalankan, dan 5) tata kelola taman bacaan. Tentu, semuanya hanyabisa dijalankan atas dasar komitmen dan konsistensi serta kolaborasi dengan pihak swasta dan komunitas.
Demi terwujudnya taman bacaan yang berdaya dan memberdayakan, taman bacaan harus transparan dan profesional. Salam literasi #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H