Kemarin (14/12/2024) saat kepulangan dari Kepulauan Seribu, di atas kapal kayu bersama relawan TBM Lentera Pustaka berdiskusi sedikit. Tentang apresiasi dan penghargaan saya kepada para relawan TBM Lentera Pustaka. Karena saat ini, TBM Lentera Pustaka dikelola oleh 6 wali baca dan 12 relawan aktif. Menjalankan 15 program literasi dan beroperasi 6 hari dalam seminggu (kecuali Senin). Pengguna layanannya pun kini mencapai 280 orang setiap minggunya.
Harus diakui, hidup pun bukan sekadar tentang menaiki tangga. Mengejar gaji besar, pangkat, jabatan bahkan status sosial. Tapi tentang memelihara dan mengangkat orang lain merasa berkontribusi terhadap aktivitas sosial seperti relawan TBM. Hidup yang tidak hanya rutinitas, berjibaku 8 jam sehari dan 5 hari seminggu. Lalu, mengharapkan cuti hanya satu dua hari. Untuk keluar dari kejenuhan dan kepenatan sehari-hari. Apa sehat dengan begitu?
Maka di atas kapal kayu, saat "Healing Bareng" ke Pulau Harapan Kep. Seribu pada 13-14 Desember 2024, semangat dan motivasi relawan dipulihkan. Diikuti 11 relawan: Susi, Ai, Zhia, Resa, Dilla, Nur, Rere, Gina, Alwi, Misbach, dan Syarif Pendiri TBM Lentera Pustaka, healing tahunan para relawan ini dilakukan untuk menjaga kekompakan dan kolektivitas dalam berkegiatan di taman bacaan. Tentu, sekaligus koordinasi program taman bacaan tahun 2025.
Zaman begini, memang susah cari relawan taman bacaan. Karena relawan adalah orang-orang yang bekerja secara sukarela dan ikhlas untuk membantu tercapainya tujuan taman bacaan. Berkiprah secara sosial dengan penuh komitmen dan konsistensi untuk berada di taman bacaan.
Dalam sharing session di atas kapal kayu, para relawan TBM Lentera Pustaka berkisah tentang pengalamannya di taman bacaan. Dan bila disimpulkan, relawan akan tetap berada di taman bacaan apabila:
1. Diperlakukan dan dihargai dengan baik, karena relawan adalah donatur utama taman bacaan yang telah menyumbangkan waktu, tenaga, pikiran, dan terkadang uang.
2. Diberikan tanggung jawab, ngapain dan apa saja yang dikerjakan masing-masing relawan taman bacaan? Karena relawan bukan pegawai kantor yang hanya diperintah. Justru kontribusi dan kreativitas relawan sangat diperlukan.
3. Berikan penghargaan ke relawan, apapun bentuknya. Bisa sharing, ngopi bareng atau healing bareng seperti yang dijalankan di TBM Lentera Pustaka.
4. Lakukan komunikasi yang jelas dan rutin. Sehingga apapun yang terjadi dan dilakukan. Di taman bacaan, semua relawan mendapat update dan informasi terkini.
5. Berikan informasi yang terbuka kepada relawan. Karena informasi sangat penting untuk menghilangkan ketidakpastian. Apapun katakan saja kepada relawan.