6. Â Â Pendiri TBM Lentera Pustaka, saat TBM didirikan tidak tahu akan lanjut kuliah ke S3. Tapi setelah mendapat beasiswa dari Kampus Unindra tempatnya mengajar kini sudah menjadi Doktor Manajemen Pendidikan bidang taman bacaan. Mungkin tidak banyak pengelola TBM yang bergelar doktor, di samping menjalani peran sebagai pelaku TBM dan peneliti TBM.
Lalu apa yang tidak berubah di TBM Lentera Pustaka? Tentu ada, yaitu salam literasi #BacaBukanMaen, doa literasi, senam literasi, jajanan kampung gratis sebulan sekali, bahkan membaca bersuara masih tetap jadi tradisi di TBM Lentera Pustaka. Jadi jelas, di taman bacaan, lebih banyak berubah daripada tidak berubah. Berubah dan perubahan itu pasti. Masalahnya, kita mau atau tidak berubah?
Karena itu, sudah terbukti TBM akan berubah menjadi lebih baik. Bila TBM dikelola dengan komitmen sepenuh hati dan konsistensi yang tiada henti. Mengelola TBM memang harus sepenuh hati, bukan setengah hati. Karena apapun yang setengah hati tidak akan pernah maju.
Dan satu lagi yang penting, siapapun di TBM spiritnya harus menjadikan TBM sebagai tempat yang asyik dan menyenangkan bagi semua orang. Itulah metamorfosis TBM, dulu dan kini. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H