Mohon tunggu...
Lentera Pustaka
Lentera Pustaka Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Pegiat literasi yang peduli terhadap gerakan literasi dan pendidikan anak di Indonesia. Hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan, salam literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Prinsip Literasi dan Taman Bacaan yang Sering Dilupakan?

26 November 2024   07:45 Diperbarui: 26 November 2024   07:51 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Festival Literasi Gunung Salak #7 (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Ambisi besar atau harapan banyak tanpa ikhtiar dan realisasi hanyalah arogansi yang tak bertepi Keangkuhan kosong hanya lahir dari bicara banyak tanpa tindakan. Karena itu, siapapun, mulailah berpikir dan merenung. Untuk apa hanya berani bermimpi besar tapi takut menghadapi kenyataan. 

Ketahuilah, tidak ada burung yang ingin terbang tinggi tapi enggan mengepakkan sayapnya? Mau terbang tapi berdiam diri, pasti akan terjatuh dan menjadi bahan ejekan dunia.

Di mana-mana, penghormatan tidak akan pernah lahir dari banyaknya omongan. Hari ini banyak orang pandai bicara tapi ternyuata omong kosong. Narasinya bagus tapi aksinya kosong. Penghormatan itu tercipta dari siapapun yang mau bertindak, mau berbuat sekecil apapun. Tidak peduli tinggi rendahnya pendidkan, tidak peduli seberapa tingga atau rendah pangkat dan jabatan yang melekat dipundaknya.

Seperti pegiat literasi di taman bacaan. Tidak mungkin hanya berpegang pada label literasi tapi aktivitasnya pasang surut. Tidak mungkin menyebut taman bacaan masyarakat tanpa diurus dan dikelola dengan optimal. Kita sering lupa, taman bacaan dan literasi sama sekali tidak bisa dibesarkan dari mimpi atau ambis. 

Tidak pula bisa besar dari diskusi dan narasi. Karena taman bacaan dan literasi hanya bisa lahir dari eksekusi, dari ikhtiar yang dilakukan dengan penuh komitmen dan konsistensi. Literasi akar rumput, yang mengubah niat baik jadi aksi nyata. Seorang pelaut, pastinya hanya bisa menaklukkan lautan luas atas kemauan belajar menavigasi kapal.

Maka, beranilah bermimpi besar. Tapi harus berani pula untuk bertindak. Karena sejatinya, hidup yang paling memalukan bukanlah mimpi yang gagal tercapai. Tapi mimpi yang sama sekali tidak diperjuangkan atau diusahakan. Saya harus malu. Bukan karena mimpi yang tidak tercapai. Tapi malu karena tidak mau ikhtiar dan berjuang untuk mimpi itu.

Karena itu, TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor hanya fokus pada aksi nyata. Sebuah gerakan akar rumput yang membersamai anak-anak dan pengguna layanan berada di taman bacaan. Membaca dan berkreasi bersama untuk literasi. 

Fokus pada aksi nyata di taman bacaan dengan menyedikitkan diskusi. Itulah prinsip gerakan literasi dan taman bacaan yang sering dilupakan banyak orang. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen

Festival Literasi Gunung Salak #7 (Sumber: TBM Lentera Pustaka)
Festival Literasi Gunung Salak #7 (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun