Mohon tunggu...
Lentera Pustaka
Lentera Pustaka Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Pegiat literasi yang peduli terhadap gerakan literasi dan pendidikan anak di Indonesia. Hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan, salam literasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Taman Bacaan Aja Berubah, Kenapa Kita Belum Mau Berubah?

4 Agustus 2024   07:02 Diperbarui: 4 Agustus 2024   07:14 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Sekadar merefleksi diri tentang pentingnya berubah. Sejak berdiri tahun 2017 hingga kini di tahun 2024, tampak depan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor sudah mengalami 4 kali perubahan. Ya, berubah fisik tampak depannya. Dari yang dulunya berbentuk rumah, kini seperti ruko. Sekaligus menjadi simbol pentingnya perubahan program dan aktivitas literasi di taman bacaan.

Taman bacaan berubah agar berbuah. Atas dasar komitmen dan konsistensi untuk menegakkan kegemaran membaca di masyarakat di Tengah gempuran era digital. Berubah, berubah, dan berubah agar aktivitas membaca dan literasi kian dekat dengan masyarakat. Menjadikan membaca sebagai aktivitas yang asyik dan menyenangkan, bukan membosankan.

TBM aja berubah, kenapa kita belum mau berubah? Seperti yang terjadi di TBM Lentera Pustaka. Secara fisik, tampak depan TBM Lentera Pustaka telah mengalami 4 kali perubahan:

1. Saat berdiri di tahun 2017, dari rumah asli dan hanya dipasang spanduk digital kuning dengan 14 anak yang membaca dari wilayah warga sekitar.

2. Tahun 2019, taman bacaan mulai dipasang "plang imah baca" TBM Lentera Pustaka walau masih terlihat tampak rumah asli dengan 4 kuncupnya. Saat itu, jumlah anak yang membaca mencapai 60-an anak dari 2 desa (Sukaluyu dan Tamansari).

3. Tahun 2022, berkat CSR Bank Sinarmas yang membangunkan Rooftop Baca, tampak depan TBM Lentera Pustaka berubah total. Jadi punya tempat baca di lantai 2 dengan view Gunung Salak dan anak,-anak yang membaca pun mencapai 100-an anak dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, dan Sukajaya).

4. Tahun 2024, lagi-lagi berkat CSR Bank Sinarmas yang memasang kanopi di Rooftop Baca sekaligus pengecatan ulang sehingga TBM jadi lebih nyaman dan tampak keren seperti ruko. Dan kini, TBM Lentera Pustaka sudah melayani 200 orang pengguna layanan setiap minggunya, baik program, TABA, KEPRA, GEBERBURA, YABI, JOMBI, dan tentang kaum ibu yang mengantar anak-anaknya dari 4 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya, Sukajadi) di Kec. Tamansari Kab. Bogor.

TBM aja berubah, lalu kenapa kita belum mau berubah?

Untuk mengubah cara pandang lama tentang membaca yang membosankan menjadi lebih asyik dan menyenangkan. Berubah untuk lebih baik, mengubah diri sebelum punah. Berani berubah untuk lebih bergairah. Maka berubahlah untuk lebih baik.

Suka tidak suka, perubahan pasti terjadi kapan pun dan di mana pun. Tanpa peduli kita siap atau tidak siap, tanpa peduli kita mau menerima atau tidak, Perubahan pasti terjadi dan tidak mungkin dihindari. Berubah untuk lebih baik, lebih kreatif, dan lebih mau bersikap. Untuk lebih berani berbuat baik dan menebar manfaat kepada sesama.

Taman Bacaan aja berubah. Dari sini dan perubahan TBM Lentera Pustaka, kita dapat belajar. Ternyata, hidup bukan soal dulu dan sekarang. Bukan soal lama atau sebentar. Tapi soal seberapa mau dan mampu kita untuk berubah. Soal adaptasi terhadap perubahan yang terjadi seiring dinamikan zaman.

Jadi untuk apa hidup? Tentu, untuk berubah ke arah yang lebih baik. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun