Mohon tunggu...
Desvita Ayuendrawati
Desvita Ayuendrawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis | Aktivis | Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Politik

PPN Naik 12%, Gen-Z harus Bersuara

26 Desember 2024   14:08 Diperbarui: 26 Desember 2024   14:08 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kebijakan kenaikan PPN 12% yang dirumuskan pemerintah menjadi isu kontroversial di kalangan masyarakat. PPN 12% akan berlaku paling lambat pada 1 Januari 2025. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga atau BEM Unair menolak wacana kenaikan PPN sebesar 12% dari yang semula 11%. BEM Unair telah melakukan kajian komprehensif dan mendalam mengenai dampak kenaikan PPN terhadap masyarakat. 

Menurut Aulia Thaariq Akbar selaku Presiden BEM Unair, kenaikan PPNdirumuskan tanpa melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif. Mengingat, sejauh ini masyarakat belum berada dalam kondisi ekonomi yang baik, bahkan banyak masyarakat yang turun kelas dari semula kelas menengah menjadi kelas bawah. Dilansir beritajatim.com

Sejumlah mahasiswa, akademisi, buruh, pedagang, pengusaha, hingga para penggemar wibu dan penggemar K-popers menggelar aksi penolakan kenaikan PPN di depan depan istana pada tanggal 19 Desember 2024 kemarin.

Sejatinya generasi Z harus sadar dan mengerti akan kondisi negeri hari ini. Tidak berpangku tangan dan menerima kondisi ini apa adanya. Justru generasi Z harus lebih kritis, serta mampu memberikan seruan positif terhadap pemerintah. Tindakan nyata dari generasi Z sangat diperlukan, sebab darinya salah satu kekuatan umat dalam mewujudkan perubahan. 

Penolakan yang diserukan harus dibangun berdasarkan kesadaran yang sahih atas kerusakan dari sistem hari ini. Lantas, tidak hanya kebijakan kenaikan pajak saja yang ditolak, namun sekaligus menolak penerapan sistem kapitalisme yang suda melahirkan kebijakan kenaikan pajak itu sendiri. Tidak lain dan tidak bukan, semua ini adalah buah sistem dari kapitalisme-sekulerisme.

Kondisi ini, tegasnya membutuhkan Pendidikan politik yang ditanamkan kepada Gen-Z. Sebab Gen-Z sebagai agen perubahan hakiki memiliki peluang sangat besar. Di sisi lain, tentu saja Islam memiliki sistem pendidikan Islam untuk membekali Gen-Z dengan berbagai bidang ilmu pengetahuan, salah satunya adalah pendidikan politik. Sehingga Gen-Z bisa menjadi generasi emas yang produktif dan menghasilkan karya di tengah-tengah umat.

Tentu saja, pendidikan politik Islam akan memberikan pengaruh besar terhadap kelangsungan hidup ke depannya, terutama Gen-Z sebagai subjek dalam agen perubahan tersebut. Disinilah pentingnya Gen-Z mempelajari politik Islam dan bergerak dengan gerakan yang sama yaitu menyuarakan kebenaran dan mengembalikan syariat Islam ke dalam pangkuan umat.

Wallahu 'Alam Bishawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun